Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cek Fakta 3 Klaim Joe Biden dalam Final Debat Capres AS 2020

Berikut ini beberapa klaim salah Joe Biden selama mengikuti debat 90 menit di Nashville, Amerika Serikat.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Cek Fakta 3 Klaim Joe Biden dalam Final Debat Capres AS 2020
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Kandidat Calon Presiden petahana Donald J Trump akan menghadapi rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden pada Pemilu AS 2020.

Tinggal 12 hari lagi Amerika menentukan siapa yang akan menjabat sebagai orang nomor satu selama empat tahun.

Sebelum hari penentuan, Trump-Biden berhadapan langsung dalam debat final calon presiden AS yang digelar pada Kamis malam (22/10/2020) atau Jumat pagi (23/10/2020) WIB.

Dalam debat, Trump dan Biden menyampaikan pandangan yang kontras tajam tentang pandemi virus corona yang masih berkecamuk dan sejumlah isu strategis lainnya.

Baca juga: 4 Kontroversi dalam Debat Donald Trump Vs Joe Biden, Tuding Isu Rasis sampai Kucuran Dana Pribadi

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kanan) serta moderator George Stephanopoulos tiba untuk menghadiri acara balai kota ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020. (JIM WATSON / AFP)

 Baca juga: Debat Pilpres AS Panas, Joe Biden Tuding Trump Sebabkan Kematian Warga: Tak Bisa Jadi Presiden

Koresponden NBC News Kristen Welker menjadi moderator dalam debat kali ini.

Mengutip CNN, berikut ini beberapa klaim salah Joe Biden selama mengikuti debat 90 menit di Nashville, AS:

Biden Salah Klaim Tambahan 200.000 Orang Amerika Meninggal karena Covid-19

Berita Rekomendasi

Dalam argumen yang disampaikan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, dia menyebut "harapannya adalah, kita akan memiliki 200.000 orang Amerika yang meninggal antara sekarang dan akhir tahun".

Fakta pertama, klaim Biden ini membutuhkan konteks.

(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 .
(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . (JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP)

CNN menerangkan, satu studi yang diterbitkan Oktober lalu oleh jurnal medis JAMA menunjukkan, ada lebih dari 225.000 kematian dalam periode lima bulan di awal tahun, akibat pandemi Covid-19

Penelitian ini kemudian memperkirakan, jumlah total kematian kemungkinan besar akan lebih dari 400.000.

Baca juga: Debat Terakhir Trump Vs Biden: Dari Covid-19 Hingga Isu Imigrasi Ratusan Anak di Perbatasan AS

Baca juga: 4 Hal yang Menjadi Sorotan dalam Debat Donald Trump vs Joe Biden: Singgung Konspirasi Keluarga

Tetapi, menurut data Universitas Johns Hopkins, per Kamis malam (22/10/2020), lebih dari 223.000 orang Amerika telah kehilangan nyawa karena Covid-19.

Biden Klaim Masa Pemerintahan Trump Sebabkan Jutaan Orang Kehilangan Asuransi

Lebih lanjut, Joe Biden mengklaim, kegagalan Trump membendung virus corona atau mencegah penurunan ekonomi, membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan dan asuransi kesehatan.

"Faktanya adalah dia sudah merugikan rakyat Amerika karena penanganannya mengerikan terhadap virus Covid dan kerusakan ekonomi," klaim Biden.

"Sepuluh juta orang telah kehilangan asuransi pribadinya," tambahnya.

(COMBO) Kombinasi foto file yang dibuat pada tanggal 15 Oktober 2020 ini menampilkan
Presiden AS Donald Trump (kiri) berjalan ke Marine One setelah berbicara kepada pers saat ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada 14 Oktober 2020, dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden Joe Biden menyampaikan sambutan pada acara mobilisasi pemilih di Cincinnati, Ohio, pada 12 Oktober 2020
(COMBO) Kombinasi foto file yang dibuat pada tanggal 15 Oktober 2020 ini menampilkan Presiden AS Donald Trump (kiri) berjalan ke Marine One setelah berbicara kepada pers saat ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada 14 Oktober 2020, dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden Joe Biden menyampaikan sambutan pada acara mobilisasi pemilih di Cincinnati, Ohio, pada 12 Oktober 2020 (JIM WATSON, SAUL LOEB / AFP)

Fakta pertama, klaim Biden ini membutuhkan konteks.

Baca juga: Ketika Biden Kritik Langkah Donald Trump Bertemu Kim Jong Un

Baca juga: Final Debat AS 2020, Ini yang Dikatakan Trump dan Biden tentang Tanggapan Pandemi Covid di New York

Data statistik dari studi Urban Institue Juli, kata tim Biden, memperkirakan 10,1 juta orang akan kehilangan asuransi akibat kehilangan pekerjaan karena Covid-19, dalam kuartal ketiga 2020.

Namun, Biden gagal menyebutkan bahwa sebagian besar akan mendapatkan kembali jaminan di tempat lain.

Biden Sebut Trump Ingin Akhiri Pajak Gaji yang Danai Jaminan Sosial

Kemudian, Joe Biden mengulangi klaimnya bahwa Presiden Trump ingin mengakhiri pajak gaji yang mendanai Jaminan Sosial. 

 “Jika ternyata terus menahan rencananya untuk memotong pajak Jamsostek, Jamsostek akan bangkrut pada 2023. Tanpa ada cara untuk menebusnya,” kata Biden. 

Fakta pertama, klaim ini tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: Trump Umumkan Israel-Sudan Akhirnya Sepakat Normalisasi Hubungan

Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berbicara di Lodges di Gettysburg 6 Oktober 2020
Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berbicara di Lodges di Gettysburg 6 Oktober 2020 (Brendan Smialowski / AFP)

Baca juga: Serang Trump,Biden:Siapapun yang Bertanggungjawab Atas Banyak Kematian tak Boleh Tetap Jadi Presiden

Trump menandatangani kebijakan eksekutif pada Agustus 2020 kemarin untuk memberi pengusaha wewenang menangguhkan pajak gaji Jamsostek hingga akhir tahun.

Ketika menandatanganinya, Trump mengatakan, jika dia memenangkan pemilihan kembali, dia akan mendorong untuk menghentikan pungutan pada 2021.

Departemen Keuangan mengatakan, tindakan eksekutif tidak akan merugikan dana perwalian Jamsostek karena penangguhan bersifat sementara dan dana tersebut harus dilunasi. 

Hanya Kongres yang memiliki kekuasaan untuk menghapus pajak gaji, baik sementara atau permanen. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas