Menkeu Jepang Minta Masyarakat Belanja, Jangan Simpan Duit Terus
Aso mengakui bahwa uang yang disediakan harus dialihkan dari tabungan ke konsumsi untuk meningkatkannya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil PM Jepang yang juga Menteri Keuangan Jepang Taro Aso meminta masyarakat membelanjakan uangnya agar perekonomian berputar dengan baik sesuai tujuan pemerintah memberikan subsidi 100.000 yen per orang di Jepang.
"Beberapa orang tampaknya menghemat uang setelah diberikan subsidi 100.000 yen per orang dalam bentuk tunai sebagai ukuran ekonomi. Tindakan tersebut akan efektif kalau dia belanjakan sebenarnya," papar Menkeu Taro Aso Selasa ini (27/10/2020).
Aso mengakui bahwa uang yang disediakan harus dialihkan dari tabungan ke konsumsi untuk meningkatkannya.
Tahun ini, pemerintah memberikan subsidi tetap 100.000 yen per orang untuk menghidupi rumah tangga yang terkena dampak serius virus corona.
Menkeu Aso mengatakan pada pertemuan seusai rapat Kabinet Selasa ini bahwa subsidi itu kelihatan ada dampaknya.
"Saya kira ada beberapa orang yang menyelamatkan nyawa, jadi saya kira ada efeknya. Namun, yang pasti itu tidak sedikit yang beralih ke deposito. Setoran ke bank meningkat, bukan menurun."
Dia menambahkan, “Jika bagian dari simpanan tidak digunakan untuk konsumsi, itu tidak akan mencapai tujuan aslinya.”
Untuk lebih meningkatkan efek sebagai ukuran ekonomi, penting agar uang yang disediakan dialihkan dari tabungan ke konsumsi, tekannya lagi.
Sementara itu diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com