PM Jepang Targetkan Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga Hampir Nol Tahun 2050
PM Jepang Yoshihide Suga dalam sidang Parlemen Luar Biasa Jepang ke-203 kemarin (26/10/2020) menargetkan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga hampir
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Yoshihide Suga dalam sidang Parlemen Luar Biasa Jepang ke-203 kemarin (26/10/2020) menargetkan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga hampir nol pada tahun 2050.
"Kami akan lakukan reformasi menekankan sikap reformasi seperti "menghancurkan divisi vertikal administrasi" dan menyatakan kesediaan untuk mendirikan Badan Digital, yang dijanjikan dalam pemilihan presiden LDP (partai liberal demokrat) pada bulan September 2020. Demikian pula untuk mendukung perawatan kesuburan (wanita), dan untuk mengurangi biaya telepon seluler, di samping pengurangan emisi gas rumah kaca tahun 2050 hingga mendekati nol," papar PM Suga.
Dalam pidatonya di pertemuan utama publik, PM Suga menekankan, "Pada 2050, kami akan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol secara keseluruhan. Kami deklarasikan di sini."
Pernyataan PM Suga itu langsung mendapat tepuk tangan para anggota parlemen Jepang saat itu.
PM Jepang Suga juga menunjukkan bahwa tindakan agresif terhadap pemanasan global akan membawa perubahan pada struktur industri dan ekonomi masyarakat, dan menyerukan pergeseran dari gagasan kendala pertumbuhan.
Untuk mencapai tujuan aturan internasional "Perjanjian Paris" dalam penanggulangan pemanasan global, emisi gas rumah kaca global harus dikurangi hingga nol pada tahun 1950, setelah dikurangi penyerapan hutan.
Sementara 122 negara telah menetapkan "nol efektif" pada tahun 2050 pula. Sementara tujuan pemerintah Jepang hanyalah pengurangan 80% dari keadaan sekarang dalam tahun 2020 sehingga pengurangan gas emisi rumah kaca mendekati nol.
"Untuk mencapai tujuan baru tersebut kami telah mengumumkan promosi penelitian dan pengembangan seperti sel surya generasi mendatang dan "daur ulang karbon" yang menggunakan kembali karbon dioksida, dan pembentukan forum studi nasional dan lokal menuju masyarakat dekarbonisasi," ungkap PM Suga lagi.
Selain itu PM Suga juga mengatakan bahwa dia akan "secara dramatis mengubah kebijakan" untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, yang mengeluarkan gas rumah kaca dalam jumlah besar.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" yang sangat menarik, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com