Jelang Pilpres AS, Hillary Clinton Menjadi Anggota Electoral College di New York
Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan dia merupakan satu dari 538 pemilih di Electoral College.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hillary Clinton mengatakan dia merupakan satu dari 538 pemilih di Electoral College.
Mengutip CNN, Clinton yang dikenal sebagai pendukung Joe Biden menuturkan, dia merupakan pemilih di New York.
"Saya yakin akan memilih Joe (Biden) dan Kamala Harris di New York," kata Clinton yang dikutip dari YouTube SiriusXM.
Sebelumnya CNN melaporkan, Clinton menyerukan penghapusan Electoral College, Rabu (13/9/2017).
Dia menyarankan agar para pemilih langsung memberikan suara pada kandidat presiden dan wakil presiden Amerika Serikat.
Clinton juga menganjurkan agar presiden dipilih berdasarkan suara populer AS.
Baca juga: Jelang Pilpres AS, Pompeo Temui Jokowi, Indef: Investor Justru Penasaran Jika Joe Biden Menang
Baca juga: Siapa yang Diharapkan Putin Menangkan Pilpres Amerika Serikat, Trump atau Biden?
Pada 2016 lalu, Clinton memenangkan hampir 2,9 juta suara lebih banyak daripada Donald Trump.
Tetapi, Clinton kalah dalam pemilihan setelah Trump mendapat suara mayoritas di Electoral College.
Lebih jauh, mantan menteri luar negeri itu mengatakan kepada Anderson Cooper dari CNN pada September 20187, dia yakin Electoral College perlu disingkirkan.
"Saya ingin melihat kita melangkah lebih jauh," kata Clinton waktu itu.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Hasil Pemungutan Suara di Electoral College Seri?
Diberitakan CBS News, Clinton juga menyerukan diakhirinya Electoral College setelah pemilu 2000.
Saat itu, mantan Wakil Presiden Al Gore memenangkan suara populer tetapi kehilangan kursi kepresidenan.
Clinton mengatakan kepada wartawan pada saat itu, "Saya sangat yakin bahwa dalam demokrasi, kita harus menghormati keinginan rakyat dan kepada saya".
"itu berarti sudah waktunya untuk menyingkirkan Electoral College dan beralih ke pemilihan umum presiden," ungkapnya.
Memberikan Suara Lebih Awal
Lebih lanjut, Clinton mengatakan, dia berencana memberikan suara lebih awal secara langsung untuk pemilu 2020 ini.
Tetapi, kata Clinton, antrean untuk memberikan suara lebih awal di daerah dia tinggal cukup panjang.
"Saya tengah menunggu jeda dalam antrean sehingga dapat memberikan suara lebih awal atau saya harus membawa bekal makan siang dan mengantre memberikan suara pada Hari Pemilu," ungkapnya dalam tayangan SiriusXM.
"Tergantung pada apa yang dapat saya selesaikan," tuturnya sembari tertawa.
Baca juga: Pemenang Pemilu Presiden AS 2020 Ditentukan Melalui Electoral College, Apa Itu Electoral College?
Sistem Electoral College
Untuk dicatat, ketika orang Amerika memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden, mereka tidak memilih presiden secara langsung.
Sistem pemilu ini berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut, menurut sistem yang ditetapkan oleh Konstitusi AS, orang Amerika memilih 538 pemilih electoral di negara bagian masing-masing untuk menentukan presiden dan wakil presiden.
Suara para electoral kemudian dihitung oleh Senat dalam sesi gabungan Kongres.
Baca juga: Adu Argumen Soal Penanganan Covid-19, Donald Trump: Jika Anda Pilih Joe Biden, Tak Ada Natal
Setiap negara bagian bertanggung jawab untuk memilih pemilihnya sendiri.
Ada 435 anggota DPR AS dan 100 Senat AS dan tiga tambahan untuk orang-orang yang tinggal di distrik Columbia.
Untuk memenangkan Pilpres, diperlukan 270 suara electoral untuk mendapatkan suara mayoritas dari Electoral College.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)