MHI Bekukan Sementara Bisnis Jet Luar Angkasa Jepang, 3000 Karyawan Direlokasi
Alasan penundaan drastis dalam pembangunan dan pembekuan adalah "kurangnya pengetahuan dan pengalaman."
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. mengumumkan kemarin (30/10/2020) bahwa mereka akan secara signifikan mengurangi biaya pengembangan jet luar angkasa penumpang pertama yang diproduksi di dalam negeri oleh Mitsubishi Space Jet (dulunya MRJ = Mitsubishi Regional Jet) dan membekukan bisnisnya.
"Biaya pengembangan akan menjadi sekitar 20 miliar yen untuk tiga tahun mulai tahun 2021, yang akan berkurang secara signifikan dari sekitar 370 miliar yen untuk tiga tahun hingga tahun fiskal 2008. Semua itu akibat penyebaran virus korona baru, permintaan dari maskapai penerbangan tidak bisa diharapkan. Pengiriman pesawat pertama diperkirakan akan tertunda sampai setelah tahun fiskal 2024, tidak ada prospek untuk dimulainya kembali," papar Presiden Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Seiji Izumisawa kemarin (30/10/2020).
Alasan penundaan drastis dalam pembangunan dan pembekuan adalah "kurangnya pengetahuan dan pengalaman."
MHI dan MSJ akan melanjutkan dengan reformasi struktural dan akan mengecualikan bisnis jet luar angkasa dari bidang pertumbuhan di masa depan.
Bersamaan dengan itu, diumumkan pula kebijakan pengurangan jumlah karyawan di bisnis pesawat terbang sebanyak 3.000 orang dengan cara relokasi.
Mitsubishi Space Jet (MSJ) tidak akan melakukan tes penerbangan yang mahal selama tiga tahun ke depan, dan hanya akan melanjutkan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mendapatkan sertifikasi tipe nasional (TC) yang diperlukan untuk pengoperasian.
Karena ketidakmampuan untuk melakukan tes penerbangan, tidak mungkin lagi untuk memprediksi waktu pengiriman, yang seharusnya "setelah FY2009."
"Kami telah menerima pesanan untuk total sekitar 300 pesawat dari maskapai penerbangan domestik dan luar negeri, dan kami meminta maaf telah menghentikan pembangunan," tambah Izumisawa.
Perusahaan sempat memutuskan untuk mengkomersilkan Space Jet pada tahun 2008, tetapi waktu pengiriman ditunda 6 kali karena perubahan desain. Jumlah investasi sejauh ini telah membengkak hingga skala 1 triliun yen.
Pada saat yang sama, Mitsubishi Heavy Industries mengumumkan hasil keuangan konsolidasian interim untuk September 2020. Kerugian terkait jet luar angkasa membengkak, mengakibatkan kerugian operasional sebesar 58,6 miliar yen (dibandingkan dengan surplus 74,3 miliar yen pada periode yang sama tahun 2019).
MSJ berganti nama dari MRJ pada Juni 2019. Pengembangan MRJ dimulai pada tahun 2008, dan lineup pada saat itu terdiri dari dua model, tipe standar "MRJ90" dengan 88 kursi dan tipe bodi pendek "MRJ70" dengan 76 kursi.
Setelah perubahan nama, MRJ90 diubah menjadi "SpaceJet M90", dan direncanakan untuk mengembangkan mesin kelas 70 kursi "SpaceJet M100" dengan ukuran pesawat yang dioptimalkan untuk pasar AS berdasarkan M90, tetapi pekerjaan studi M100 direncanakan pada bulan Mei 2020.
"Proyek M90 akan berhenti tidak dilanjutkan lagi," tegas Izumisawa.
Hingga akhir Maret tahun ini, ada total 287 pesanan, 163 di antaranya sudah dikonfirmasi pembelian oleh ANA dan JAL.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" yang sangat menarik, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com