Menteri Kesehatan Brasil Harus Dirawat di Rumah Sakit karena Covid-19
"Sejauh ini belum perlu langkah-langkah pendukung seperti suplementasi oksigen," kata pernyataan itu.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA – Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kementerian Kesehatan Brasil menjelaskan kondisi Menteri dalam kondisi stabil.
“Pazuello masuk ke rumah sakit di Brasilia pada Jumat (30/10/2020) karena alami dehidrasi, setelah dinyatakan positif virus corona pada 21 Oktober lalu. Dia akan dirawat di rumah sakit sampai Minggu (1/11/2020), ketika dia akan dievaluasi kembali,” kata kementerian, seperti dilansir Reuters.
Baca juga: Rawan Penularan Corona Satgas Covid Minta Buruh Tidak Demo Senin Besok
"Sejauh ini belum perlu langkah-langkah pendukung seperti suplementasi oksigen," kata pernyataan itu.
Satu hari setelah dinyatakan positif Covid-19, Pazuello bertemu dengan Presiden Jair Bolsonaro di sebuah kamar hotel.
Berdasarkan video yang viral di media sosial terlihat keduanya mengobrol tanpa masker.
Sebagaimana diketahui, Bolsonaro sembuh dari Covid-19 pada bulan Juli lalu.
Presiden mengatakan kasus Pazuello adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa klorokuin membantu mereka yang terifeksi Covid-19 cepat pulih.
Bolsonaro, yang telah berusaha untuk meremehkan tingkat keparahan virus, telah menganjurkan untuk penggunaan obat anti-malaria klorokuin dan hidroksiklorokuin, meskipun kurangnya bukti ilmiah bahwa dua obat itu membantu mereka yang menderita Covid-19.
Selama pandemi, dua menteri kesehatan Brasil berturut-turut mengundurkan diri dalam kira-kira rentang bulan. Hal itu disebabkan, sebagai dokter, mereka sendiri, tidak akan sepenuhnya mendukung penggunaan klorokuin.
Pazuello, seorang jenderal Angkatan Darat yang bertugas aktif tanpa gelar medis, telah memperluas akses penggunaan klorokuin dan memungkinkannya untuk diresepkan untuk hampir semua orang yang dinyatakan positif virus corona.
Brasil memiliki wabah virus corona paling mematikan kedua di dunia, dengan 159.477 kasus kematian. Diatas Brasil adalah Amerika Serikat, menurut perhitungan Reuters.
Sekitar setengah dari 23 anggota kabinet Bolsonaro telah terinfeksi virus corona, serta presiden dan istrinya.(Reuters)