Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Mengisyaratkan Akan Pecat Ahli Penyakit Top AS Anthony Fauci setelah Pemilihan

Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan memecat ahli penyakit menular top AS Dr Anthony Fauci setelah pemilihan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Trump Mengisyaratkan Akan Pecat Ahli Penyakit Top AS Anthony Fauci setelah Pemilihan
Kolase SAUL LOEB / AFP dan Wikipedia
Presiden AS Donald Trump dan Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci. 

Namun seiring waktu, hubungan keduanya memburuk.

Fauci mengaku sudah tidak lagi memberi pengarahan kepada Presiden Trump dan digantikan oleh Atlas.

Dikutip dari The Guardian, Anthony Fauci mungkin menyulut emosi presiden setelah wawancaranya dengan Washington Post muncul akhir pekan lalu. 

Dokter ini membahas peringatannya soal kemungkinan buruk yang akan dialami AS, dimana negara ini mencatat peningkatan kasus harian.

AS harus bersiap untuk 'banyak luka' di bawah pandemi virus corona, kata Fauci.

Dia memprediksi di musim dingin akan ada 100.000 atau lebih kasus infeksi dalam sehari dan jumlah kematian meningkat.

Baca juga: Banyak Pejabat di Gedung Putih Terinfeksi Covid-19 Setelah Trump, Dr Fauci: Sebenarnya Bisa Dicegah

Baca juga: Dr Fauci Kembali Soroti Ucapan Donald Trump Soal AS Ambil Jalan Pintas Tangani Pandemi Covid-19

Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. (SAUL LOEB / AFP)

"Kami mengalami banyak luka," kata Fauci kepada Washington Post dalam wawancara keras yang diterbitkan pada Sabtu malam, tiga hari sebelum pemilihan.

Berita Rekomendasi

Pernyataan ini pun membuat geram Gedung Putih.

"Ini bukan situasi yang bagus. Semua bintang sejajar di tempat yang salah saat Anda memasuki musim gugur dan musim dingin, dengan orang-orang berkumpul di rumah di dalam ruangan. Anda tidak mungkin ditempatkan lebih buruk," jelas Fauci.

Jumlah kasus baru harian bervariasi, tetapi pada Jumat lalu AS menetapkan rekor dunia untuk penambahan kasus baru dalam satu hari, antara 99.000 dan 100.000.

Ini disebabkan angka kasus melonjak di beberapa negara bagian.

Pada Sabtu (31/10/2020), Universitas Johns Hopkins melaporkan lebih dari 81.000 kasus baru.

Ada 862 kematian, turun dari 1.000 lebih di hari sebelumnya.

Pada Senin (2/11/2020), lebih dari 9,2 juta orang di seluruh AS telah tertular virus corona dan lebih dari 230.000 orang telah meninggal.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas