Hasil Pilpres Amerika: Biden Unggul 238 Electoral Votes & Trump 213 Tapi Mendominasi 6 Negara Bagian
Berikut update terbaru perhitungan suara electoral Pilpres Amerika Serikat 2020.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Meskipun saat ini Amerika Serikat masih menunggu hasil dari negara-negara bagian penting battleground di Midwestern.
"Juga jelas bahwa kita telah memenangkan Georgia," kata Trump di Gedung Putih.
"Mereka tidak bisa menangkap kita."
Tapi AP belum menelepon Georgia dan suara yang luar biasa bisa memberi Joe Biden kesempatan untuk memimpin di negara bagian yang biasanya konservatif.
Presiden juga menyatakan keyakinannya menang atas Pennsylvania, karena negara bagian terus menghitung surat suara.
"Yang terpenting, kami memenangkan Pennsylvania dengan jumlah suara yang luar biasa," kata presiden di Gedung Putih.
Donald Trump ingin segera mengumumkan kemenangan atas negara-negara penting (battleground) yang masih sulit diprediksi, seperti Georgia dan North Carolina.
Namun presiden secara bersamaan mendesak Arizona untuk menghitung lebih banyak surat suara dengan harapan hal itu akan membalikkan kepemimpinan Joe Biden saat ini.
Baca juga: Merasa Dicurangi Joe Biden di Pilpres 2024, Donald Trump Bakal Protes ke Mahkamah Agung
Baca juga: Suami Jadi Capres AS, Intip Beda Gaya Elegan Melania Trump dan Jill Biden Calon Ibu Negara
Lebih lanjut, presiden membuat tuduhan tak berdasar tentang "kecurangan" dalam pemilihan presiden, saat ia menyatakan kemenangan tanpa hasil yang mendukungnya.
"Ini adalah penipuan terhadap publik Amerika," kata presiden.
"Ini memalukan bagi negara kita."
"Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memenangkan pemilihan ini," katanya percaya diri.
Presiden belum memenangkan pemilihan kembali hingga saat ini, dan negara bagian penting seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin masih belum jelas hasilnya.
Namun Trump berjanji akan memperjuangkan hasil pemilu di mahkamah agung.
"Kami akan pergi ke mahkamah agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan," kata Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)