Hasil Pilpres AS Sudah Mulai Masuk, Ini 5 Negara Bagian Paling Krusial yang Dinantikan Hasilnya
Biden berharap untuk memenangkan kembali apa yang disebut negara bagian Blue Wall di Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden keduanya memiliki skenario terbaik di mana mereka bisa mencapai "angka ajaib" 270 suara elektoral untuk memenangkan Gedung Putih.
Biden berharap untuk memenangkan kembali apa yang disebut negara bagian Blue Wall di Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan yang dimenangkan Trump pada 2016 lalu.
Jika Biden berhasil melakukannya, para ahli mengatakan permainan sudah berakhir.
Tapi Pennsylvania akan menjadi kuncinya.
Biden juga bisa mengalahkan Trump melalui negara bagian sunbelt, tempat dia bersaing di North Carolina, Georgia, dan Florida.
Baca juga: 10 Presiden dalam Sejarah AS Gagal Memenangkan Kembali Pemilihan, Donald Trump Mungkin Menyusul
Baca juga: Profil Kandidat Capres Partai Demokrat Joe Biden, Kekayaan Bersih hingga Karier Politik
Sementara itu, Trump bisa menang dengan mempertahankan wilayahnya yang ia sapu pada tahun 2016.
Tetapi jika Trump kehilangan Pennsylvania, Florida atau Texas, harapannya untuk terpilih kembali menjadi sangat redup.
Dilansir NYDailyNews.com, berikut ini 5 negara bagian yang paling dinanti-nantikan hasilnya.
PENNSYLVANIA: 20 ELECTORAL VOTES
Trump memenangkan status sabuk karat Demokrat sebelumnya pada tahun 2016.
Ia meraih sedikit lebih dari 44.000 suara dari lebih dari 6 juta suara, yang hanya berbeda sekitar 1 poin persentase.
Biden lahir di Scranton, yang menjadikan Pennsylvania adalah kampung halamannya.
Namun beberapa jajak pendapat menunjukkan Trump masih memiliki keunggulan secara keseluruhan karena pandangannya soal bahan bakar fosil.
Bucks County, yang pernah menjadi benteng Republik di pinggiran Philadelphia, menjadi tren biru (Demokrat).
FLORIDA: 29 ELECTORAL VOTES
Florida adalah negara bagian medan pertempuran pamungkas, temoat bagi kedua kandidat menggantungkan hasil suara.
Jika Trump kehilangan Florida, dia harus membuat perubahan di tempat lain, yang tampaknya tidak mungkin terjadi.
Jika Biden kehilangan Flordia, dia masih memiliki kemungkinan skenario lain yang akan membuatnya tetap di depan.
Setelah pemungutan suara ditutup, Florida diperkirakan akan mengumumkan hasil jutaan surat suara yang masuk.
Namun, angka itu bisa menipu, jika lebih banyak Demokrat memberikan suara sebelumnya dan lebih banyak Partai Republik muncul pada Hari Pemilihan, seperti yang diprediksi para ahli.
Sisa suara, terutama yang kemudian datang dari negara bagian yang cenderung Republik, mungkin membalikkan margin tipis Florida dan memberi Trump kemenangan seperti yang ia lakukan pada 2016.
OHIO: 18 ELECTORAL VOTES
Trump mengambil alih Ohio empat tahun lalu, tetapi Negara Bagian Buckeye dianggap kalah dalam pemilihan.
Dukungan presiden di pinggiran kota utama telah memudar, dan Biden membombardir Ohio dengan iklan, menandakan harapannya bahwa negara bagian itu berada dalam jangkauannya lagi.
Biden bahkan melakukan perjalanan menit-menit terakhir ke Cleveland pada hari Senin setelah pasangannya, Senator Kamala Harris, mengunjungi 24 Oktober.
Ia berharap untuk memberi energi pada jumlah pemilih di Kabupaten Cuyahoga yang sangat demokratis.
GEORGIA: 16 ELECTORAL VOTES
Negara Bagian Peach, benteng lama Partai Republik, diprediksi akan membiru tahun ini atau tahun-tahun mendatang karena perubahan demografis, kata para ahli.
Trump dengan mudah memenangkan Georgia dengan 5 poin persentase pada tahun 2016.
Tetapi Biden menganggapnya dalam genggamannya.
Ia mengunjungi Georgia selama minggu terakhir kampanye.
Lonjakan pemilih Demokrat yang lebih muda, banyak yang tertarik ke kota Atlanta yang tumbuh cepat, didominasi kulit hitam, menggantikan pemilih yang lebih tua, berkulit putih, dan cenderung Republikan di negara bagian itu.
MICHIGAN: 16 ELECTORAL VOTES
Negara bagian Great Lakes dulunya merupakan benteng dukungan Demokrat dalam pemilihan presiden, tetapi Trump memenangkannya dengan kurang dari 11.000 suara pada 2016.
Para pemilih kelas pekerja mendukung Trump sementara banyak pemilih kulit hitam di Detroit menunjukkan antusiasme yang kurang untuk Hillary Clinton.
Biden telah bekerja sama dengan mantan bosnya, Presiden Barack Obama, untuk berkampanye di Detroit dan Flint, kota di mana jumlah pemilih kulit hitam yang kuat akan sangat penting bagi Demokrat.
Sementara itu, perhitungan suara sudah mulai berjalan.
Dilansir AP, per 4 November 2020 pukul 8.42 WIB, Joe Biden memimpin dengan 85 electoral votes sementara Donald Trump dengan 61 electoral votes.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)