Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebagian besar survei untuk negara bagian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa Petahana Donald Trump mengejar Joe Biden dengan margin yang tipis.

Di beberapa negara bagian, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa persaingan mereka semakin ketat.

Di Iowa, jajak pendapat menjelang pemilihan menunjukkan Trump unggul cukup besar dari Biden.

Baca juga: Analis: Penghitungan Suara Pilpres AS Ketat, Bisa Lemahkan Nilai Tukar Rupiah

Baca juga: Hasil Quick Count Pilpres AS 09.00 WIB, Menangkan New York dan New Jersey, Biden Salip Trump 73-48

Kendati demikian, meski pemungutan suara di banyak negara bagian ini masih terus berkejaran angka, namun Biden tampaknya memasuki Hari Pemilu AS ini dari 'posisi yang kuat' dibanding Trump.

Dikutip dari laman The New York Times, Rabu (4/11/2020), berikut ini jajak pendapat besar terakhir sebelum berlangsungnya pemilihan umum yang dirilis di lima negara bagian, yakni Pennsylvania, Florida, Arizona, Georgia, dan Iowa.

Pennsylvania

Trump memenangkan suara di negara bagian ini pada pemilu 2016 lalu, saat melawan penantangnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Beberapa lembaga survei yang menyaring calon pemilih di Pennsylvania selama seminggu terakhir, menemukan hasil survei yang menunjukkan bahwa Biden unggul 5 hingga 7 persen.

Seandainya Biden memenangkan Pennsylvania dan mempertahankan Upper Midwest, ia mungkin 'tidak masalah' jika kehilangan suara di negara bagian penting lainnya yakni Arizona, Florida, Georgia, Iowa, New Hampshire, North Carolina, Ohio dan Texas.

Baca juga: Hasil Pilpres AS Sudah Mulai Masuk, Ini 5 Negara Bagian Paling Krusial yang Dinantikan Hasilnya

Meskipun mungkin saja Trump juga tidak akan memenangkan suara di negara-negara bagian itu.

Keunggulan Biden pada rata-rata survei di Pennsylvania terus menyusut sejak pertengahan Oktober lalu.

Namun vitalitas politik calon Presiden dari Partai Demokrat ini terlihat cukup bagus.

Menurut jajak pendapat yang diadakan The New York Times, keunggulannya diantara pemilih non-kulit putih negara bagian ini mencapai angka lebih dari 50 persen.

Selain itu, Biden juga memegang keuntungan besar diantara para pemilih independen dan memimpin 22 persen dengan pemilih kulit putih yang memiliki gelar perguruan tinggi.

Florida

Jika Biden memenangkan Florida, ia dapat melakukannya sambil membuktikan bahwa seorang Demokrat dapat memenangkan negara bagian ini tanpa dukungan kuat dari populasi hispanik yang besar.

Jajak pendapat baru The New York Times menunjukkan bahwa Biden memenangkan 55 persen pemilih Latino Florida.

Sementara jajak pendapat NBC untuk Florida pada pekan lalu, menunjukkan bahwa Biden memperoleh kurang dari 50 persen suara diantara pemilih hispanik.

Kendati demikian, ia telah menutupi kekurangan diantara pemilih Latin itu dengan dukungan kuat dari pinggiran kota, perempuan kulit putih bergelar sarjana, serta pemilih yang berusia tua.

Dalam jajak pendapat The New York Times, perolehan suara Biden naik 3 poin diantara pemilih di Florida, termasuk keunggulan 10 poin diantara para pemilih independen politik.

Sementara itu, nasib Trump kemungkinan besar akan bergantung pada dukungan kuat dari daerah kantong suara senior konservatif seperti Summer County, dukungan dari populasi Kuba-Amerika yang cenderung konservatif dan pemilih dari kalangan pekerja kulit putih, terutama di kota-kota kecil dan pedesaan.

Arizona

Tahun ini tampak seolah Arizona beralih dukungan ke Demokrat untuk kali pertama.

Biden pun secara konsisten memimpin jajak pendapat di sebagian besar negara bagian ini.

Sementara dalam jajak pendapat terakhir yang dilakukan The New York Times untuk Arizona, menunjukkan Biden unggul 6 persen di atas Trump.

Sedangkan jajak pendapat lain menunjukkan Arizona kembali didominasi Trump.

Georgia

Georgia merupakan negara bagian lain yang berada di ambang peralihan dari Partai Republik ke Demokrat dan itu tentu saja memiliki implikasi lebih besar bagi Senat.

Di negara bagian ini, Biden sangat bergantung pada dukungan populasi kulit hitam yang besar di sana.

Selain itu, ia juga mengikis dukungan pemilih kulit putih terhadap Trump, terutama mereka yang memiliki gelar sarjana.

Jika ia bisa menembus ambang batas 30 persen diantara pemilih kulit putih, maka peluangnya untuk memenangkan Georgia akan semakin meningkat.

Jajak pendapat di Monmouth pada pekan lalu menemukan bahwa Biden telah memenuhi target itu, menarik 31 persen pemilih kulit putih di negara bagian ini dan unggul 4 persen atas Trump secara keseluruhan.

Iowa

Sebuah survei yang dilakukan Selzer dan dirilis pada akhir pekan lalu, menunjukkan bahwa Trump membuka keunggulan 7 poin diantara pemilih, setelah sebelumnya kalah dari Biden pada September lalu.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa Trump memenangkan kembali dukungan dari kaum independen.

Ia juga mengikis suara diantara pemilih perempuan berkulit putih.

Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa meskipun kasus virus corona (Covid-19) telah melonjak di negara bagian itu baru-baru ini, sebagian besar warga Iowa tidak menganggap pandemi ini sebagai masalah nomor 1 mereka.

Jika Trump ingin memenangkan cukup banyak negara bagian untuk mempertahankan kursi kepresidenannya, ia akan membutuhkan lebih banyak situasi seperti ini.