5 Negara yang Bisa Jadi Tujuan Trump Pergi dari AS jika Kalah Pilpres, Skotlandia hingga Korea Utara
Donald Trump menyatakan kemungkinan besar dia meninggalkan Amerika Serikat, jika dia kalah dalam Pilpres AS 2020 dari lawannya Joe Biden.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Kanada dikenal di seluruh dunia karena kehangatan dan keramahannya terhadap para migran.
Namun, jika Trump memutuskan untuk pindah melintasi perbatasan ke arah utara, dia beresiko bertemu jutaan orang yang bergegas keluar dari AS pada 2016 karena menentang terpilihnya jadi presiden.
Kanada juga memiliki fasilitas terbaik sebagai negara tujuan, tingkat pendidikan dan pekerjaan tinggi hingga lanskapnya yang menakjubkan.
Jika Trump ingin menjadi warga negara Kanada, dia harus memberikan pengembalian pajak untuk setidaknya empat tahun tinggal permanen di negara itu, sesuatu yang tak dia sukai.
Baca juga: Joe Biden Tanggapi Keunggulannya atas Trump di Pemilu: Kami Akan Memenangkan Perlombaan Ini
Baca juga: Berkicau di Twitter, Donald Trump: Biden Jangan asal Klaim Jabatan Presiden
Rusia
Hubungan persahabatan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah terkenal.
Jela, Rusia secara keseluruhan adalah penggemar Trump.
Lagipula, Independent menulis, Badan Intelijen AS menyimpulkan, negara itu mencoba ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk memiringkan persaingan dengan Barack Obama.
Hubungan baik antara Trump dengan Putin juga terlihat dari insiden keracunan Alexi Navalny.
Ketika beberapa pemimpin dunia mengecam dan berkomentar atas kejadian itu, Trump menolak memberikan tanggapan.
Baca juga: Dollar AS Jatuh Ke Level Terendah 2 Bulan, Dibayangi Sentimen Pilpres AS?
China
Trump telah memuji kecerdasan Pemimpin China Xi Jinping pada beberapa kesempatan.
Menurut New York Times, Oganisasi Trump pun memiliki rekening bank di China.
Hal ini untuk mempermudah dan dilaporkan membayar lebih banyak pajak di sana daripada yang dibayar Trump dalam pajak penghasilan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Di Balik Ngototnya Trump Tolak Hasil Pilpres AS, Takut Dipenjara: Tuntutan Hukumnya Terlalu Banyak
Korea Utara
Meski hubungan Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un bergolak dalam empat tahun terakhir, Korea Utara bisa menjadi opsi jika dia benar-benar meninggalkan AS.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.