Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kekhawatiran Besar Jika Biden Jadi Presiden AS, Termasuk soal Papua

Kemenangan Biden berdampak terhadap perubahan berbagai sektor seperti politik, keamanan dan perekonomian global.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in 4 Kekhawatiran Besar Jika Biden Jadi Presiden AS, Termasuk soal Papua
Getty Images / AFP TASOS KATOPODIS / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden terpilih Joe Biden berpidato di depan umum dari Chase Center 7 November 2020 di Wilmington 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang telah dilaksanakan pada Selasa, 3 November 2020 yang lalu, menjadi momen bersejarah bagi negeri Paman Sam.

Pertarungan sengit antara Donald Trump dari Partai Republik melawan Wakil Presiden di era Presiden Obama, Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat, berhasil dimenangkan oleh Biden setelah berhasil meraih 290 suara elektoral sejauh ini.

Kemenangan ini tentunya juga akan berdampak terhadap perubahan berbagai sektor seperti politik, keamanan dan perekonomian global.

Baca juga: Kalah di Pilpres AS, Donald Trump Kabarnya Bakal Diceraikan Istri

Berikut rangkuman Tribunnews.com, Senin (9/11/2020):

1. Perang dagang

Grant Thornton Indonesia melihat kemenangan Biden akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan China.

Kondisi ini dapat mendorong nilai komoditas global secara umum dan menjaga pasar keuangan global tetap stabil.

BERITA TERKAIT

Tentunya kedua hal tersebut akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar Indonesia.

Namun di sisi lain, turunnya tensi perang dagang dapat mengurangi rencana investor di China untuk memindahkan pabriknya ke negara lain yang belakangan ini cukup menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan ini, sehingga bukan tidak mungkin muncul risiko terhambatnya arus aliran investasi asing langsung (FDI).

“Kemenangan Joe Biden diharapkan dapat membawa sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan yang berbeda dari pemerintahan saat ini," ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengutip siaran persnya, Minggu (8/11/2020).

2. Perang di Timur Tengah

Posisi kandidat presiden demokratik Joe Biden dalam kesepakatan Iran dapat mengarah pada "konfrontasi dengan kekerasan" antara kedua negara.

Harian lokal The Jerusalem Post melaporkan, mengutip seorang menteri Israel.

"Biden telah lama mengatakan secara terbuka bahwa dia akan kembali ke perjanjian nuklir," kata Menteri Pemukiman Tzachi Hanegbi.

Hanegbi mengatakan sebagian besar orang Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melihat kesepakatan 2015 sebagai "salah dan itu meremehkan."

"Jika Biden tetap dengan kebijakan itu, pada akhirnya akan ada konfrontasi dengan kekerasan antara Israel dan Iran," katanya.

3. Geliat ekspor

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, kekalahan Trump mungkin bisa mendorong kembali geliat ekspor, setelah sebelumnya ekspor Indonesia turun akibat perang dagang berkepanjangan antara AS dan China.

“Karena saat perang dagang (masa pemerintahan Trump) ekspor Indonesia cenderung melemah, apalagi kebijakan Biden tidak berantakan,” kata Hans kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Di sisi lain, salah satu konglomerat Indonesia Hary Tanoesudibjo yang merupakan bos MNC Grup memiliki kedekatan dengan Trump.

Dengan kerja sama keduanya, ada potensi saham-saham MNC Group mungkin bisa rontok jika Trump kalah, namun dampaknya tidak besar.

“MNC Group memang memiliki kerja sama dengan Trump, tapi saya pikir enggak terlalu berpengaruh juga ya, kalaupun Trump kalah, pelemahan saham MNC hanya sementara,” ujar dia.

4. Usik Papua

Dilansir TribunWow.com melalui akun YouTube DI's Way, Dahlan Iskan menyebut akan lebih menguntungkan Indonesia jika Donald Trump yang memenangkan Pilpres Amerika Serikat 2020.

Lewat gaya kepimpinan Donald Trump yang anti-China, kata Dahlan Iskan, dinilai akan lebih menguntungkan Indonesia dalam aspek ekonomi.

Sebab, dari perang dagang AS-China ini, beberapa perusahaan dari China akan mengalami kesulitan mengembangkan sayapnya di Negeri Paman Sam itu.

Sehingga, lanjut Dahlan, China akan menyasar Indonesia untuk mengembangkan usaha mereka.

Begitu juga dengan Amerika Serikat yang lebih senang bekerja sama dengan Indonesia daripada China.

"Jadi kalau Trump yang menang karena akan bermusuhan terus dengan Tiongkok, mungkin beberapa perusahaan Tiongkok akan lari ke Indonesia salah satunya," ujar Dahlan Iskan.

"Kalau tidak kalah dengan Vietnam dan Kamboja," imbuhnya.

Lebih lanjut, Dahlan Iskan mengatakan jika Joe Biden yang memenangkan Pilpres AS 2020, dirinya memberi peringatan kepada Indonesia.

Dirinya mengatakan jika Joe Biden bersama Partai Demokrat akan mendukung penuh hak-hak kemerdekaan.

Selain itu, juga menolak keras adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Dahlan pun menyinggung permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia, yaitu Papua.

"Kan mungkin kalau Biden yang akhirnya terpilih nanti, ya Indonesia harus waspada dengan Papua, karena Demokrat ini kan lebih mementingkan hak-hak asasi manusia, kemudian lebih mementingkan hak-hak kemerdekaan," kata Dahlan Iskan.

"Sehingga mungkin Indonesia lebih harus berjuang bagaimana memprotek Papua," jelasnya. 

Sumber: Kompas.com/Kontan.co.id/Tribun Wow

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas