Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aegis Ashore Jepang Sementara akan Dialihkan Tugasnya ke Aegis Destroyer

Dua kapal Aegis diperkenalkan sebagai pengganti sementara dua sistem rudal intersepsi darat "Aegis Ashore".

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Aegis Ashore Jepang Sementara akan Dialihkan Tugasnya ke Aegis Destroyer
Foto Naval News
Kapal Aegis Destroyer milik pasukan bela diri marinir Jepang (JMSDF). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua kapal Aegis diperkenalkan sebagai pengganti sementara dua sistem rudal intersepsi darat "Aegis Ashore" yang rencananya akan ditempatkan di Perfektur Akita dan Yamaguchi.

Total biaya selama 30 tahun akan menjadi sekitar 1,5 kali lebih tinggi, sekitar 700 miliar yen.

"Kementerian Pertahanan Jepang telah menyusun materi yang akan menaikkan anggaran menjadi 700 miliar yen untuk sistem Aegis ini," papar sumber Tribunnews.com, Sabtu (14/11/2020).

Beberapa pejabat kementerian yang terlibat dalam studi alternatif mengungkapkan status terbaru dari studi tersebut, dengan mengatakan, "Selain 700 miliar yen, tidak dapat dihindari bahwa ratusan miliar yen akan diperlukan, seperti biaya pengalihan bagian darat di laut."

Aegis Ashore di Jepang saat penginstalan.
Aegis Ashore di Jepang saat penginstalan. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Kementerian Pertahanan mencontohkan tiga cara untuk mengalihkan komponen Aegis Ashore dan menggunakannya di laut.

Masing-masing kapal pengawal, kapal sipil, dan jenis rig minyak (yagura penggalian minyak).

Berita Rekomendasi

Di antara mereka, ide menaruhnya di kapal pengawal dan menjadikannya "kapal Aegis" baru dianggap menjanjikan.

Dalam hal ini, delapan kapal Aegis yang semula direncanakan sebagai kapal kedelapan akan beroperasi pada Maret tahun depan dan akan ditambah dengan dua jenis pengalihan yang tidak biasa dari sistem aegis darat ke laut.

Baca juga: Wali Kota Peringati 75 Tahun Bom Atom Nagasaki Jepang, Masih Pelajari Proteksi Aegis Ashore

Namun, menurut beberapa pejabat kementerian yang bertanggung jawab, dikatakan bahwa ada kecenderungan yang berkembang di dalam kementerian untuk tidak mengirimkan bahan dan pedoman ke luar mengenai berapa banyak biaya tambahan yang akan dikeluarkan setelah tidak diperkenalkannya pantai.

"Hal itu harus diungkap kemudian diselidiki dan diperiksa secara menyeluruh," harapnya.

Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas