Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

S&P 500, DOW Ditutup pada Level Tertinggi Sepanjang Masa karena Berita Vaksin Moderna

Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin dari Moderna.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in S&P 500, DOW Ditutup pada Level Tertinggi Sepanjang Masa karena Berita Vaksin Moderna
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna. 

TRIBUNNEW.COM - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna.

Di sisi lain, lonjakan infeksi virus corona mengancam akan menghambat pemulihan dari resesi ekonomi.

Mengutip Reuters, ketiga indeks saham utara AS menguat dengan rekor penutupan baru.

Blue-chip DOW merupakan yang terakhir merebut kembali level yang pernah dicapai pada Februari 2020 lalu.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Bantah Tambah Saham di Perusahaan Bir PT Delta Djakarta

Baca juga: Pfizer Klaim Efektivitas Vaksin Covid, Dow Jones Melonjak ke Level Tertinggi Sepanjang Masa

ILUSTRASI Indeks Saham - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna.
ILUSTRASI Indeks Saham - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna. (ISTIMEWA)

Russell 2000 juga mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa di hari yang sama.

Saham nilai, siklus, dan kapitalisasi kecil mengungguli pasar yang lebih luas.

Berdasarkan data status akhir sementara, Moderna Inc mengatakan, vaksin COVID-19 eksperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah infeksi virus corona.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, Moderna Inc merupakan pembuat obat kedua yang mengumumkan harapan pemulihan dalam sepakan terakhir.

Sebelumnya, Pfizer Inc menyatakan, data uji coba mereka menjajikan untuk mengalahkan pandemi virus corona.

Sahamnya naik 9,6 persen pada hari itu.

AS dilaporkan dapat memiliki stok vaksin sekira 60 juta dosis yang tersedia pada tahun ini.

Terkait indeks saham yang meroket ini, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth di Fairfield Connecticut, Robert Pavlik buka suara.

“Lebih banyak berita vaksin mendorong siklus,” terangnya.

Baca juga: CEO Apple Dituntut Pemegang Saham Akibat Penjualan iPhone di China

Baca juga: Dow Futures Ambruk, Politik di AS hingga Trump Positif Covid-19 Jadi Penyebab

Indeks Saham

Dow Jones Industrial Average naik 470,63 poin, atau 1,6 persen, menjadi 29.950,44.

Lalu, S&P 500 naik 41,76 poin, atau 1,16 persen, pada 3.626,91.

Sedangkan Komposit Nasdaq menambahkan 94,84 poin, atau 0,8 persen, pada 11.924,13.

Dari 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali perawatan kesehatan mengakhiri sesi secara tidak jelas, dengan saham energi menikmati persentase keuntungan terbesar.

Penghasilan dari pengecer terkenal diharapkan minggu ini, dengan Walmart Inc dan Home Depot Inc diperkirakan akan melaporkan pada hari Selasa dan Lowe's Companies Inc dan Target Corp pada hari Rabu.

Baca juga: Perusahaan Milik Hary Tanoe Siap Buyback Saham

Baca juga: Didorong Pilpres AS, IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham dari Analis

ILUSTRASI - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna.
ILUSTRASI - Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin (16/11/2020) karena berita tentang vaksin virus corona eksperimental dari Moderna. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Saham Industri Transportasi

Saham terkait transportasi, yang terjun bebas karena dampak pembatasan sosial dilaporkan cukup diminati.

Saham United Airlines Holdings Inc, American Airlines Group Inc, Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd melonjak antara 4,5 persen dan 9,7 persen.

Tetapi Covid-19 terus mengamuk di Amerika Serikat.

Hari ini, AS melaporkan lebi hdari 11,3 juta kasus infeksi virus corona, dan mendorong pembatasan jarak sosial di berbagai wilayah.

"Wall Street menunggu enam hingga 12 bulan ke depan," tambah Pavlik.

“Ada pertanyaan tentang ... kerusakan seperti apa yang akan ditimbulkan pada perekonomian antara sekarang dan nanti," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas