Perang Habis-habisan Akan Terjadi AS dan China, Kuncinya Hanya di Joe Biden yang Bisa Batalkan
Henry Kissinger mengkritik Donald Trump karena merusak hubungan dengan China dan rendahnya tingkat diplomasi dengan Xi Jinping.
Editor: Choirul Arifin
Mengutip Express.co.uk, ketegangan juga berkobar atas dugaan perlakuan China terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang dan penerapan undang-undang keamanan Hong Kong.
Minggu lalu, Partai Komunis mendiskualifikasi pejabat di Hong Kong karena tuduhan kesetiaan mereka kepada negara.
Awalnya, empat anggota parlemen dicopot sebelum pengunduran diri massal diumumkan sebagai protes atas keputusan tersebut.
Kini, AS mengancam akan mengambil tindakan terhadap China setelah melanggar komitmen internasionalnya di bawah kebijakan satu negara dua sistem.
Anggota komite Senat AS untuk hubungan luar negeri mengatakan, Komite tetap kongres rakyat nasional China yang tidak dipilih dan tidak bertanggung jawab mengambil langkah besar untuk melucuti hak dan kebebasan sakral rakyat Hong Kong.
"Sangat penting bahwa Amerika Serikat dan semua sekutu kebebasan bersatu untuk mengakui dan mengutuk konsekuensi tak terbantahkan dan luas dari perebutan kekuasaan otoriter ini, yang telah menghapus sedikit yang tersisa dari sistem politik demokratis Hong Kong dan melanggar kewajiban perjanjian China,” sebutnya.
Meskipun China memberi selamat kepada Biden karena memenangkan pemilihan AS, tidak jelas bagaimana sikapnya terhadap Hong Kong.
Selama masa pemerintahan Wakil Presiden Barack Obama, Biden sempat mengunjungi Hong Kong beberapa kali.
Namun, selama debat di bulan Februari, Biden mencap Xi sebagai "penjahat" di tengah memanasnya hubungan kedua negara.
Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul China dan AS menuju perang besar yang setara dengan Perang Dunia I