Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Twitter, Trump Pecat Kepala Keamanan Siber Pemilu AS yang Sebut Tak Ada Kecurangan  

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Kepala Keamanan Siber Pemilu AS Chris Krebs dalam sebuah kicauan di Twitter.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Di Twitter, Trump Pecat Kepala Keamanan Siber Pemilu AS yang Sebut Tak Ada Kecurangan  
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang "Operation Warp Speed" di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 13 November 2020. 

Direktur Eksekutif CISA Brandon Wales diperkirakan akan mengambil alih kursi Krebs sebagai penjabat kepala agensi pada  Rabu (18/11/2020) waktu setempat, kata seorang pejabat agensi yang enggan namanya disebutkan kepada Reuters.

Wales telah menjabat di beberapa posisi di dalam DHS di bawah pemerintahan Trump dan tidak dipandang sebagai tokoh partisan, kata seorang mantan kolega.

Baca juga: Donald Trump akan Pangkas Jumlah Pasukan di Afghanistan, 5 Hari sebelum Lengser

Laporan Reuters pekan lalu mendorong dukungan dari para pakar keamanan di seluruh negeri, yang memuji Krebs atas pekerjaan bipartisannya dalam dua tahun terakhir.

Ketidaksenangan Gedung Putih dengan Krebs tumbuh selama setahun terakhir, menurut dua mantan pejabat, karena Trump mengkritik keamanan pemungutan suara melalui pos. Lembaga Krebs membalas dengan mengatakan itu cara yang aman untuk memilih.

Pemungutan suara melalui pos  mencapai rekor tertinggi tahun ini karena kekhawatiran tentang pandemi virus corona.

"KAMI MELAKUKANNYA DENGAN BENAR' 

Di akun Twitter-nya, Krebs tidak mundur menghadapi ancaman Trump untuk menyatakan kebenaran dengan menulis: "Merasa terhormat untuk mengabdi. Kami melakukannya dengan benar. Pertahankan hari ini, amankan besok."

Berita Rekomendasi

Pejabat Gedung Putih sebelumnya mengeluhkan konten CISA yang menolak banyak klaim palsu tentang pemilu, termasuk tuduhan, Demokrat berada di balik skema kecurangan pemilu. Pejabat CISA menolak untuk menghapus informasi yang akurat.

Antara lain, salah satu rekan Krebs mengatakan Gedung Putih marah karena CISA menolak teori konspirasi yang secara keliru mengklaim superkomputer dan program badan intelijen, yang konon bernama Hammer dan Scorecard, bisa membalikkan suara secara nasional.

Tidak ada sistem seperti itu, menurut Krebs, pakar keamanan pemilu dan mantan pejabat AS.

Baca juga: RI-AS Sepakati MoU Pendanaan Infrastruktur dan Perdagangan Senilai US$ 750 Juta

Juru bicara Presiden terpilih Joe Biden mengatakan: "Chris Krebs harus dipuji atas pengabdiannya dalam melindungi pemilu kita, bukan dipecat karena mengatakan yang sebenarnya."

Langkah Trump juga dengan cepat dikecam oleh pejabat keamanan dan kritikus Gedung Putih.

"Krebs melakukan pekerjaan penting mempertahankan infrastruktur kritis dan memerangi disinformasi," kata Harri Hursti, seorang ahli keamanan pemungutan suara elektronik.

"Pemecatannya sangat mengecewakan dan tampaknya merupakan upaya untuk merusak pekerjaan hebat yang telah dia dan mereka  di DHS / CISA lakukan."(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas