Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Armenia Berkemas dan Tinggalkan Nagarno-Karabakh

Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh setelah pemerintah menandatangani perjanjian damai dengan Azerbaijan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Warga Armenia Berkemas dan Tinggalkan Nagarno-Karabakh
AP
Etnis Armenia memuat truk saat mereka bersiap untuk meninggalkan rumah mereka di desa Maraga, daerah Martakert, wilayah Nagorno-Karabakh, 18 November 2020. 

TRIBUNNEWS.COM – Pertempuran di wilayah Nagarno-Karabakh telah berakhir.

Armenia setuju untuk menandatangi perjanjian perdamaian/gencatan senjata yang ditengahi Rusia sepekan yang lalu.

Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh.

Armenia pun menyerahkan sebagian besar wilayah dan menerima solusi abadi untuk konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade tersebut.

Baca juga:Menteri Luar Negeri Armenia Mengundurkan Diri setelah Pemerintah Dikecam soal Gencatan Senjata

Baca juga: Upaya Percobaan Pembunuhan PM Armenia Digagalkan

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh setelah pemerintah menandatangi perjanjian damai dengan Azerbaijan yang ditengahi oleh Rusia.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh setelah pemerintah menandatangi perjanjian damai dengan Azerbaijan yang ditengahi oleh Rusia. (IG Nikol Pashinyan)

Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa hal terkait kekalahan Armenia dari Azerbaijan:

Armenia Kembalikan Wilayah Ini Mulai 20 November

Sebagai bagian dari kesepakatan, Armenia dan Nagarno-Karabakh harus mengembalikan beberapa wilayah ke Azerbaijan.

BERITA TERKAIT

Di antaranya yakni, distri Aghdam, Kalbajar dan Lachin.

Penyerahan Kembali tiga distrik tersebut dimulai pada 20 November 2020, dengan batas waktu penyelesaian 1 Desember 2020.

Tiga distrik ini dan empat distrik lainnya yang direbut Azerbaijan selama konflik enam pekan, telah diduduki Armenia sejak perang pasca-Soviet pada 1990-an.

Meski tinggal di Nagarno-Karabakh merupakan hal yang tidak tepat, warga Armenia yang bermukim di sana membangun keamanan di wilayah tersebut.

Mengutip CGTN, sekarang puluhan ribu etnis Armenia yang didorong untuk pindah ke wilayah itu setelah perang tahun 1990-an.

Mereka disebut melarikan diri seperti yang dilakukan orang Azerbaijan sekitar 30 tahun yang lalu.

Dalam video yang diunggah AFP, jurnalis AFP telah menyaksikan eksodus massal dari distrik Kalbajar.

Penyerahan wilayah tersebut ditunda hingga 25 November untuk memberi waktu kepada orang-orang Armenia meninggalkan wilayah itu.

Banyak yang membakar rumah mereka untuk membuatnya tidak bisa dihuni oleh orang Azerbaijan yang masuk.

Sementara, masuknya pengungsi diperkirakan akan menimbulkan tantangan ekonomi, sosial dan kemanusiaan bagi Armenia.

Baca juga: 6 Minggu Perang, Armenia, Azerbaijan & Rusia Sepakat Damai dan Akhiri Konflik Nagarno-Karabakh

Baca juga: Azerbaijan Hancurkan Gudang Amunisi Tentara Armenia

Perang antara Armenia vs Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh pada 4 Oktober 2020. Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh setelah pemerintah menandatangi perjanjian damai dengan Azerbaijan ditengahi oleh Rusia.
Perang antara Armenia vs Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh pada 4 Oktober 2020. Warga Armenia dilaporkan bergegas berkemas dan meninggalkan Nagarno-Karabakh setelah pemerintah menandatangi perjanjian damai dengan Azerbaijan ditengahi oleh Rusia. (Handout / RazmInfo/Armenian Defence Ministry / AFP)

Penjaga perdamaian Rusia

Meski kehilangan sebagian besar wilayah, keberadaan Nagarno-Karabakh terjamin karena dijaga Pasukan Perdamaian Rusia yang dikerahkan dalam lima tahun ke depan.

Diketahui, sekira 2.000 petugas akan menjaga kota Susha, kota terbesar ketua yang strategis.

“Kehadiran tentara Rusia di wilayah itu (Nagarno-Karabakh) menjadi satu factor penting dalam memastikan tak ada perang lagi,” tegas Perdana Menteri Armenia Nikol Pashiyan.

Misi Rusia juga akan menjaga koridor Lachin yang strategis, satu-satunya penghubung antara wilayah tersebut dan Armenia.

Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan: Iran Kritik Upaya Perdamaian Kelompok Minsk atas Nagarno-Karabakh

Baca juga:Rusia Mengirim 13 Jet Tempur MiG-29 ke Armenia

Armenia Tinggalkan Nagarno-Karabakh
Etnis Armenia memuat truk saat mereka bersiap untuk meninggalkan rumah mereka di desa Maraga, daerah Martakert, wilayah Nagorno-Karabakh, 18 November 2020.

Melarikan diri dari Wilayah Pertempuran

Antara 75.000 dan 90.000 dari 150.000 penduduk di kawasan itu telah melarikan diri dari pertempuran, dan pemerintah setempat telah meminta penduduk untuk kembali.

Bus pertama mulai berdatangan di kota utama Gion, Stepanakert, pada akhir pekan.

Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh: PM Armenia Akui Ada Banyak Korban

Baca juga: Istri PM Armenia Jalani Pelatihan Militer dan akan Gabung dengan Pasukan Perang di Nagarno-Karabakh

Gencatan Senjata: Solusi abadi yang sulit dipahami

Solusi jangka panjang untuk konflik Nagorno-Karabakh, yang telah melanda Kaukasus Selatan sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, tidak diperdebatkan dalam perjanjian damai yang mengakhiri pertempuran terakhir.

Sejak pertengahan 1990-an, upaya yang dilakukan oleh para ketua kelompok Minsk, Rusia, Prancis, dan AS, belum membuahkan hasil yang langgeng.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev telah mengambil sikap keras dalam kemenangan.

"Karabakh tidak akan memiliki status (otonom) selama saya menjadi presiden," kata Aliyev.

Pihak Baku (Ibukota Azerbaijan) juga dapat mengandalkan dukungan tak tergoyahkan dari Turki, yang mempersenjatai dan mendukung Azerbaijan dalam perang terakhir.

Turki juga akan berperan dalam operasi penjaga perdamaian, meski perannya masih samar.

Aliyev, yang melihat anggota Grup Minsk sebagai pro-Armenia, menyambut baik format negosiasi baru yang akan memasukkan Turki.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas