Perbandingan Vaksin Covid-19 dari Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca/Oxford, Mana yang Paling Baik?
Tiga perusahaan farmasi telah melaporkan hasil uji coba akhir yang memiliki efektivitas sekitar 62-95%.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Hasil Moderna menunjukkan keefektifan 94,5% tetapi dikatakan uji coba sedang berlangsung dan angka akhir bisa saja berubah.
Sementara itu, uji coba Oxford menemukan dua dosis vaksinnya 62-70% efektif.
Tetapi ketika seseorang diberi setengah dosis diikuti dengan dosis penuh setidaknya sebulan kemudian, kemanjurannya meningkat menjadi 90%.
Pengiriman dan penyimpanan
Salah satu perbedaan utama antara kandidat vaksin adalah bagaimana mereka disimpan.
Vaksin Moderna jauh lebih mudah didistribusikan daripada Pfizer, yang menimbulkan kekhawatiran.
Tetapi vaksin Oxford adalah yang termudah dari semuanya.
Selama pengiriman dan penyimpanan, vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu sekitar -70C (-100F) untuk menjaga efektivitas optimal dan juga harus dicampur cairan lain sebelum dapat diberikan.
Pfizer juga telah mengembangkan kemasannya sendiri untuk menjaga dosis tetap dingin menggunakan es kering sehingga dapat disimpan selama 10 hari tanpa freezer khusus.
Tetapi dosis tetap harus diterbangkan dari Belgia kemudian dikirim ke pusat vaksinasi menggunakan truk dengan sensor termo dan pelacak GPS.
Vaksin Moderna telah terbukti bertahan hingga 30 hari di lemari es biasa, pada suhu kamar hingga 12 jam, dan tetap stabil pada 20 derajat C, hingga enam bulan.
Moderna mengklaim mRNA-1273 dapat didistribusikan menggunakan pengiriman vaksin dan infrastruktur penyimpanan yang tersedia secara luas, tanpa perlu pengenceran sebelum vaksinasi.
Seperti kebanyakan vaksin lainnya, vaksin Oxford perlu dikirim ke pusat vaksinasi dalam van berpendingin atau kotak pendingin dan disimpan di lemari es vaksin khusus antara 2C hingga 8C dan terlindung dari cahaya.
Harga