Vaksin Covid-19 Rusia Sputnik V Dibanderol Rp 300 Ribu dan Gratis untuk Warga Negara
Vaksin Sputnik V COVID-19 dari Rusia dibanderol sekira Rp 300 ribu per orang di pasar internasional dan akan disediakan gratis untuk warga Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Australia dilaporkan berencana memberikan vaksin Covid-19 bagi petugas kesehatan dan golongan rentan pada 2021 mendatang.
Chief Health Officer (Kepala Petugas Medis) Queensland Dr Jeannette Young, berharap Australia segera mendistribusikan vaksin Covid-19 gratis pada awal Maret 2021.
Dr Young memaparkan, di bawah rencana Queensland Health, petugas kesehatan dan orang yang rentan terinfeksi Covid-19 serta orang dengan masalah autoimun akan mendapat suntikan vaksin terlebih dahulu.
Kemudian, masyarakat umum lainnya akan mendapat vaksin pada akhir 2021.
Dr Young mengatakan, Pemerintah Federal telah memerintahkan 10 juta dosis untuk diedarkan di masyarakat jika keadaan mendesak.
Baca juga: Sadar Dibohongi Tukang Pizza yang Positif Covid-19, Australia Selatan Langsung Cabut Lockdown Ketat
Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Tentara Australia Bantai Warga Sipil Afghanistan, Korban Termasuk Anak-anak
"Awalnya Persemakmuran memilih lima wilayah untuk mendapatkan vaksin Pfizer," katanya, dikutip Tribunnews dari ABC.
Dr Young menerangkan,semua warga Australia yang ingin divaksinasi diharapkan juga memiliki akses ke obat tersebut pada akhir tahun depan.
Baca juga: Pasukan Elit Australia Lakukan Kejahatan Perang, Bunuh 39 Warga Sipil Afghanistan
Baca juga: Setelah dari Australia, Indonesia Berutang ke Jerman Rp 9,1 Triliun
50 Juta Vaksin
Awal bulan ini, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan, Pemerintah Federal mendapatkan potensi 50 juta dosis berdasarkan perjanjian yang akan menelan biaya lebih dari 3,2 miliar dolar Amerika.
Salah satunya adalah vaksin Pfizer/BioNTech dan Novavax lainnya, yang akan memasok 40 juta dosis, jika vaksin tersebut terbukti aman dan efektif.
Pada saat itu, Morrison mengatakan, Vaksin COVID-19 dan Strategi Perawatan Pemerintah sekarang telah mengamankan akses ke empat (sekarang lima) vaksin dan lebih dari 134 juta dosis.
"Tidak ada jaminan bahwa vaksin ini akan terbukti berhasil, namun strategi kami menempatkan Australia di antrean depan, jika ahli medis kami memberi lampu hijau pada vaksin," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)