Korea Selatan Gagalkan Upaya Korea Utara Meretas Data Produsen Vaksin Covid-19
Badan intelijen Korea Selatan berhasil menggagalkan upaya Korea Utara untuk meretas perusahaan Korea Selatan yang mengembangkan vaksin virus corona.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL— Badan intelijen Korea Selatan berhasil menggagalkan upaya Korea Utara untuk meretas perusahaan Korea Selatan yang mengembangkan vaksin virus corona.
Hal itu dilaporkan media Korea Selatan, News1 pada Jumat (27/11/2020), mengutip seorang anggota komite intelijen parlemen.
“Anggota parlemen Ha Tae-keung mengatakan setelah diberi pengarahan oleh Dinas Intelijen Nasional. Badan itu tidak merinci berapa banyak dan produsen obat mana yang menjadi target tetapi mengatakan tidak ada kerugian dari upaya peretasan,” kata News1.
Baca juga: Presiden Brasil Bolsonaro Tidak Mau Divaksin Covid-19
Pekan lalu, Microsoft mengatakan peretas yang bekerja untuk pemerintah Rusia dan Korea Utara telah mencoba membobol jaringan tujuh perusahaan farmasi dan peneliti vaksin di Korea Selatan, Kanada, Prancis, India dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Sejumlah hacker kini menargetkan pencurian data dari para pembuat vaksin virus corona.
Hal itu disampaikan Microsoft lewat lamannya baru-baru ini. Dikutip AP News, Jumat (13/11/2020),
Microsoft mendeteksi upaya peretas Rusia dan Korea Utara (Korut) yang didukung negara untuk mencuri data berharga dari perusahaan farmasi dan peneliti vaksin terkemuka.
Microsoft mengatakan sebagian besar serangan hacker dalam beberapa bulan terakhir tidak berhasil.
Tetapi, pihaknya tidak memberikan informasi tentang berapa banyak yang berhasil atau seberapa serius pelanggaran tersebut.
Baca juga: Kemlu: WNI Terkonfirmasi Covid-19 Di Luar Negeri Tembus 2000 Orang
Menurut pemerintah AS, peretas yang didukung oleh negara China itu juga telah menargetkan pembuat vaksin Covid-19.
Sebagian besar target berlokasi di Kanada, Perancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Tempat-tempat itu terlibat langsung dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk Covid-19 dalam berbagai tahap uji klinis.
Adapun, satu di antara kelompok peretas yang teridentiifkasi adalah Fancy Bear, agen militer Rusia.
Baca juga: Mayoritas Provinsi Prioritas Mengalami Penurunan Kasus Positif Covid-19
Menurut Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, kelompok tersebut pada bulan Juli berada di balik upaya penyusupan tersebut.
Sementara itu, dua kelompok lainnya yang teridentifikasi adalah Grup Lazarus Korea Utara dan grup yang disebut oleh Microsoft sebagai Cerium.
Sebagian besar upaya pembobolan melibatkan upaya untuk mencuri kredensial login orang terkait dengan organisasi yang ditargetkan.
Microsoft mengungkapkan Grup Lazarus berperan sebagai perekrut pekerjaan, sementara Cerium menargetkan email spear-phishing yang disamarkan sebagai missives dari perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Reuters/AP)