Reaksi Dunia atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh
Ilmuwan nuklir top Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam penyergaban di dekat Ibu Kota Iran, Teheran pada Jumat (27/11/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Menteri Kabinet untuk Urusan Pemukiman Tzachi Hanegbi mengaku, dia "tidak tahu" siapa yang berada di balik pembunuhan Fakhrizadeh.
"Saya tidak tahu siapa yang melakukannya," kata Hanegbi kepada N12's Meet the Press.
"Bukan karena bibir saya tertutup karena saya bertanggung jawab, saya benar-benar tidak tahu," tambah Hanegbi.
Untuk diketahui, Hanegbi adalah orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Sejarah Krisis Nuklir di Iran hingga Berujung pada Pembunuhan Seorang Ilmuwan
Uni Eropa
Sebuah pernyataan dari juru bicara Uni Eropa menyebut pembunuhan Fakhrizadeh sebagai "tindakan kriminal" yang "bertentangan dengan prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia yang diperjuangkan Uni Eropa".
Ia juga mendesak semua pihak untuk menunjukkan "ketenangan dan pengekangan yang maksimal".
"Dalam masa-masa yang tidak pasti ini, lebih penting dari sebelumnya bagi semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari eskalasi yang tidak dapat menjadi kepentingan siapa pun," kata pernyataan itu.
Baca juga: POPULER Internasional: Teman Dekat Sebut Diego Maradona Mati Miskin | Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh
Qatar
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengutuk pembunuhan itu dalam panggilan telepon dengan Zarif.
Dalam panggilan telepon, Sheikh Mohammed buka suara kepada QNA, kantor berita negara Qatar.
"Langkah-langkah seperti itu hanya akan berkontribusi untuk mengobarkan lebih banyak 'bahan bakar' pada saat kawasan dan komunitas internasional sedang mencari cara untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja dialog dan diplomasi", terangnya.
Dia juga menyampaikan belasungkawa Qatar kepada pemerintah dan rakyat Iran dan menyerukan menahan diri.
Baca juga: Ilmuwan Nuklir Terkemukanya Dibunuh di Dekat Teheran, Iran Tuduh Israel dan Akan Balas Dendam
PBB