Trump Isyaratkan Bakal Nyalon Presiden AS 2024: Sampai Jumpa Empat Tahun Lagi
Pidato Donald Trump saat acara Natal di Gedung Putih, Selasa (1/12/2020), mengindikasikan niatnya untuk mencalonkan diri di Pilpres AS 2024.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Kemungkinan Trump mencalonkan diri sebagai presiden lagi dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi orang yang saat ini mendukungnya secara politik.
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Bela Donald Trump Soal Pilpres AS, Yakin Ada Kecurangan karena Ini
Mengingat bahwa Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri, Mantan Dubes PBB, dan banyak orang lainnya dikabarkan mempertimbangkan akan ikut Pilpres AS 2024.
Senin (30/11/2020) kemarin, dua penasihat Gedung Putih mengatakan kepada CNN, Trump memahami dirinya tak memiliki peluang bertahan di kursi kepresidenan.
Meskipun dia belum secara terbuka mengakui kalah, Trump melihat perolehan suara dan memahami situasi.
Ditanya apakah Presiden menyadari bahwa dia telah dikalahkan, seorang penasihat yang telah menghubungi Trump mengatakan pada Senin, "Ya, dia tahu."
Trump Kehilangan Banyak Followers Twitter
Presiden AS petahana, Donald Trump, kehilangan ratusan ribu pengikut Twitter sejak kalah dalam pemilu awal November lalu.
Sementara itu Presiden AS terpilih, Joe Biden, malah banjir followers.
Belakangan Factbase melakukan perhitungan mengenai jumlah pengikut media sosial kedua kandidat presiden AS ini.
Menurut situs yang didedikasikan untuk melacak ucapan publik Trump ini, Presiden dari Partai Repiblik itu telah kehilangan 133.902 pengikut sejak 17 November.
Di sisi lain, pengikut Joe Biden bertambah sebanyak 1.156.610, sebagaimana dilaporkan The Guardian.
Pembawa acara CNN dan reporter Brian Stelter dalam cuitannya Minggu (29/11/2020), mengatakan jumlah followers Twitter bukan hal yang penting.
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Bela Donald Trump Soal Pilpres AS, Yakin Ada Kecurangan karena Ini
Baca juga: Trump Kecam Putusan Hakim soal Pilpres AS: Sistem Macam Apa Ini?
"(Pengikut Twitter) jelas bukan metrik paling penting di dunia."
"(Namun itu) masih perlu diperhatikan: untuk pertama kalinya sejak 2015, Trump secara konsisten kehilangan pengikut," cuit Stelter.
"(Factbase, dia menunjukkan, telah) mengukur penurunan kecil selama 11 hari berturut-turut," tambahnya.
Trump memiliki 88,8 juta pengikut.
Presiden AS ke-45 ini juga terkenal aktif di media sosial berlambang burung itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)