Polwan Ini Malu Setelah Video Syurnya Disebar Mantan Pacar di Internet
Keluarga San Roman mengklaim, dia bunuh diri karena malu dengan video itu dan konsekuensi hukum atas perilakunya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BRAGADO - Seorang polisi wanita ( polwan) bunuh diri dan meninggalkan catatan untuk anak-anaknya, setelah mantan pacarnya menyebarkan video syur mereka di internet untuk balas dendam.
Belen San Roman (26) polwan yang juga ibu 2 anak, masing-masing berusia 2 dan 8 tahun, bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di rumahnya di Bragado, Argentina, pada Senin (30/11/2020).
Dia meninggal di rumah sakit setelah sempat dirawat selama empat hari.
Dilansir dari The Sun pada Senin (7/12/2020), dalam sebuah surat untuk keluarganya San Roman juga mencantumkan password ponselnya, diduga untuk membantu polisi menangkap mantan pacarnya yang kini telah ditahan.
Baca juga: 2 Cowok dan 1 Cewek Mesum Bareng di Kamar Kos, Ceweknya Buru-buru Pakai Selimut Saat Dirazia Satpol
Baca juga: Oknum Polisi Palak Sejoli Lalu Rudapaksa si Gadis dan Meminta Sejoli Beradegan Mesum dan Direkam
Mantan kekasihnya, Tobias Villarruel, diduga menyebarkan video syur mereka saat berhubungan seks sebagai aksi balas dendam.
Kasus ini sekarang sedang diselidiki oleh Departemen Dalam Negeri setempat.
Keluarga San Roman mengklaim, dia bunuh diri karena malu dengan video itu dan konsekuensi hukum atas perilakunya.
Ibu San Roman, Graciela Alvarez, mengatakan di media sosial bahwa Villarruel membocorkan video syur itu untuk melecehkan dan mengancam Belen yang adalah mantan pacarnya, dan akhirnya membuatnya bunuh diri.
Sepupu korban, Jorge San Roman, juga menuturkan bahwa tidak diragukan lagi penyebaran video syur itu memicu bunuh diri Belen San Roman, dan mendesak sistem peradilan setempat membuat UU yang lebih kuat untuk melindungi orang-orang seperti ini.
Tidak diketahui secara pasti apakah Villarruel telah didakwa atau apakah pihak berwenang berencana menjatuhkan hukuman.
Penyebaran video/foto syur atau revenge porn dimasukkan ke KUHP Argentina beberapa tahun lalu.
Menurut hukum Argentina, jika seseorang dinyatakan bersalah karena membagikan materi sensitif secara ilegal tanpa persetujuan, mereka dapat dipenjara antara 6 bulan sampai 2 tahun.
Namun hukuman bisa jadi 1-3 tahun jika ada dakwaan yang memberatkan tersangka, seperti jika terbukti berkencan dengan korban atau untuk pemerasan.
Kontak bantuan