Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Enggan Akui Kemenangan Joe Biden, Presiden Meksiko Disebut Mulai Terima Kekalahan Trump

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador disebut mulai menerima kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Sempat Enggan Akui Kemenangan Joe Biden, Presiden Meksiko Disebut Mulai Terima Kekalahan Trump
JAVIER LIRA OTERO
Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, disebut mulai menerima kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Dilansir Reuters, Presiden Obrador adalah satu dari segelintir pemimpin dunia yang belum menerima kekalahan Donald Trump. 

Mereka yakni Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

Bolsonaro pada akhir November lalu mengaku akan menunggu lebih lama lagi.

"Saya menunggu lebih lama lagi," katanya kepada wartawan, Minggu di Rio de Janeiro.

"Saya memiliki sumber informasi saya bahwa memang ada banyak penipuan. Apakah itu cukup untuk mendefinisikan satu atau lainnya, saya tidak tahu, dan saya menahan lebih sedikit," katanya Presiden Brasil ini.

Bolsonaro merupakan sekutu Trump dan sering meniru gaya pemerintahannya.

Baca juga: Presiden Meksiko Berencana Tunjuk Militer Ikut Berperan dalam Distribusi Vaksin Virus Corona

Baca juga: Sinopsis Film Deepwater Horizon, Kisah Nyata Bencana Ledakan Rig Pengeboran Minyak di Teluk Meksiko

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador selalu bepergian dengan penerbangan komersial, bahkan duduk di kelas ekonomi.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, selalu bepergian dengan penerbangan komersial, bahkan duduk di kelas ekonomi. (AFP/ALFREDO ESTRELLA)
BERITA TERKAIT

Sementara itu dengan kabar ini, Obrador diharapkan bisa memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya minggu depan.

Kabar pengakuan Obrador terhadap kemenangan Biden diungkap tiga pejabat terkait.

Lopez Obrador berencana mengirim ucapan selamat kepada Biden sehari setelah US Electoral College pada 14 Desember memberikan suara untuk mengesahkan pemilihan, kata sumber pemerintah.

Pemungutan suara dari Electoral College secara historis merupakan formalitas bagi pemilu AS.

Namun, tahun ini menjadi sangat penting setelah Trump dan pengacaranya berusaha untuk membatalkan kemenangan Biden dengan klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar.

Hakim menolak klaim tersebut berkali-kali karena kurangnya bukti.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020. (AFP via BBC)

Biden, mantan Wapres dan politikus Partai Demokrat serta mantan senator akan resmi menjabat sebagai Presiden AS ke-46 pada 20 Januari mendatang.

Seorang diplomat senior di Meksiko yang bertanggung jawab atas Amerika Utara, Roberto Velasco, pergi ke Washington pekan lalu.

Dia mengadakan pertemuan untuk mencari terobosan dengan Biden, menurut sumber lain yang mengetahui kunjungan tersebut.

Velasco tidak mengadakan pertemuan formal dengan pejabat transisi Biden, kata salah satu sumber.

Seorang pembantu Kongres dari Partai Demokrat membenarkan bahwa Biden telah bertemu dengan Velasco.

Di antara masalah bilateral Meksiko yang diperbincangkan dengan politikus Demokrat itu yakni soal imigrasi, perdagangan, dan lingkungan.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Vaksinasi Covid-19 Secara Massal

Baca juga: Presiden Meksiko Belum Ucapkan Selamat ke Biden: Kami Bukan Koloni dan Bukan Boneka Asing

Pemerintah Meksiko melancarkan perang melawan kelompok pengedar narkoba.
Pemerintah Meksiko melancarkan perang melawan kelompok pengedar narkoba. (Reuters)

Kantor Lopez Obrador dan Kemenlu Meksiko tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang rencana atau kunjungan Velasco.

Sejak menjabat dua tahun lalu, Lopez Obrador berusaha membangun hubungan yang konstruktif dengan Trump.

Ini memicu kemarahan masyarakat Meksiko selama kampanye presiden 2015-2016 silam dengan adanya label bahwa orang Meksiko pemerkosa dan pengedar narkoba.

Trump tahun lalu mengancam akan memberlakukan tarif pada semua ekspor Meksiko jika Lopez Obrador tidak membendung arus migran Amerika Tengah yang menuju ke perbatasan AS.

Sebagai tanggapan, Meksiko mengerahkan puluhan ribu pasukan penjaga nasional ke perbatasan utara dan selatan.

Sejak itu, ketegangan politik dan penyeberangan migran berkurang.

Para pejabat Meksiko mengatakan, Lopez Obrador menahan diri mengakui kemenangan Biden di tengah klaim penipuan Trump untuk menghindari provokasi dengannya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas