PM Eswatini, Ambrose Dlamini Meninggal setelah Tertular Covid-19, Dirawat di RS 4 Minggu
Ambrose Dlamini, PM Eswatini, monarki absolut terakhir di Afrika Selatan meninggal dunia pada Minggu (13/12/2020) sempat dirawat 4 minggu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Eswatini, monarki absolut terakhir di Afrika Selatan meninggal dunia pada Minggu (13/12/2020).
Dalam pernyataan resmi, pemerintah menerangkan Ambrose Dlamini (52) menghembuskan napas terakhirnya karena di rumah sakit.
Mengutip Al Jazeera, Ambrose Dlamini dinyatakan positif Covid-19 empat minggu lalu.
Baca juga: Orang Afrika Merasa Lucu dengan Pilpres AS: Trump Memberikan Contoh Buruk bagi Afrika
Baca juga: Etihad Airways Batalkan Penerbangan ke Afrika Selatan Akibat Covid-19
"Yang Mulia telah memerintahkan agar saya memberi tahu bangsa tentang duka dan meninggalnya Yang Mulia Perdana Menteri Ambrose Mandvulo Dlamini," papar Wakil Perdana Menteri Themba Masuku dalam pernyataan.
Perdana Menteri Ambrose Dlamini "meninggal sore ini saat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Afrika Selatan," tambahnya.
Themba Masuku tak merinci penyebab kematian Ambrose Dlamini.
Baca juga: Kisah Polwan Penjaga Perdamaian di Afrika: Sempat Cemas Disandera Kelompok Bersenjata
Abrose Dlamini Positif Covid Sejak November 2020
Ambrose Dlamini telah mengumumkan pada pertengahan November 2020, dia telah dites positif terkena virus corona.
Tetapi, Ambrose Dlamini mengatakan telah merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala.
Ambrose Dlamini dipindahkan ke Afrika Selatan pada 1 Desember 2020, untuk "mempercepat pemulihannya dari Covid-19".
Saat itu, pemerintah menyatakan Ambrose Dlamini dalam keadaan stabil dan merespons pengobatan dengan baik.
Baca juga: Cerita Polwan Cantik Baru 5 Hari Menikah Namun Rela Dikirim ke Afrika
Profil Singkat Ambrose Dlamini
Ambrose Dlamini lahir pada 5 Maret 1968 di Mbabane, Eswatini, Afrika Selatan.
Ambrose Dlamini diangkat sebagai Perdana Menteri pada November 2018.
Dia merupakan CEO perusahaan telekomunikasi MTN Eswatini.
Ambrose Dlamini telah bekerja di industri perbankan selama lebih dari 18 tahun, termasuk sebagai Managing Director Eswatini Nedbank Limited.
Baca juga: Dianggap Bencana Nasional, Epidemiolog: Kondisi Pandemi di Indonesia Sebaiknya Vaksin Digratiskan
Kasus Covid di Estawini
Dulunya Estawini dikenal dengan nama Swaziland.
Hingga saat ini, Kerajaan Eswatini telah melaporkan lebih dari 6.700 kasus virus corona dan 127 kematian di antara populasi 1,2 juta orang.
Sebuah kelompok masyarakat sipil yang berbasis di Afrika Selatan, Swaziland Solidarity Network (SSN), menuduh pemerintah memberikan perlakuan khusus kepada Perdana Menteri dengan memindahkannya ke negara dengan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Sementara, lebih dari 39 persen populasi negara kecil yang terkurung daratan itu hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2016 dan 2017, menurut Bank Dunia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)