Joe Biden Tunjuk Pete Buttigieg Jadi Menteri Transportasi AS, LGBTQ Pertama yang Dinominasikan
Joe Biden menunjuk Pete Buttigieg sebagai Menteri Transportasi AS, jika disahkan Senat, Buttigieg jadi LGBTQ pertama yang duduk di kursi Kabinet.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk Pete Buttigieg sebagai Menteri Transportasi AS.
Empat orang narasumber yang mengetahui tentang rencana ini menuturkan, nominasi untuk Pete Buttigieg menjadikannya sebagai rival pertama yang mendapat jabatan penting di kabinet Joe Biden.
Penunjukan Pete Buttigieg (38) sebagai Menteri Transportasi AS disebut sebagai langkah lain dalam kebangkitan politik mantan Wali Kota South Bend, Indiana itu.
Jika Pete Buttigieg dikonfirmasi oleh Senat AS, dia akan memimpin badan federal yang luas, mengawasi maskapai penerbangan, jalan raya dan sistem transit negaranya.
Baca juga: 13 Selebriti Hollywood yang Umumkan Diri sebagai LGBTQ di Tahun 2020, Terbaru Ada Ellen Page
Baca juga: Soal LGBTQ, Biden Berjanji akan Sahkan Undang-Undang Kesetaraan dalam 100 Hari Pertama
Mengutip Reuters, Pete Buttigieg juga akan membuat sejarah sebagai LGBTQ pertama yang dinominasikan pemerintahan Biden.
Lalu, jika Pete Buttigieg benar-benar dikonfirmasi Senat AS, dia menjadi kabinet LGBTQ pertama yang disetujui Senat.
Juru bicara tim transisi Joe Biden tak segera memberi tanggapan permintaan komentar terkait penunjukkan Pete Buttigieg sebagai Menteri Transportasi AS.
Perwakilan Pete Buttigieg juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Baca juga: Joe Biden Janji Lindungi Hak-hak LGBTQ dI Amerika Serikat
Mantan Rival Joe Biden dalam Pilpres AS
Diketahui, Pete Buttigieg merupakan sosok yang cukup kompetiti selama pemilihan pendahuluan AS atau dikenal dengan Kaukus.
Pete Buttigieg memenangkan Kaukus pertama di Iowa dan menunjukkan penggalangan dana yang hebat.
Pete Buttigieg pun populer di media sosial.
Namun, setelah Joe Biden mengambil kendali perlombaan dan memenangkan Kaukus South Carolina pada Februari 2020, Pete Buttigieg keluar dan mendukungnya.
Pete Buttigieg menjadi pendukung Joe Biden dan sering tampil di televisi pada pekan terakhir Pilpres AS 2020.
Baca juga: Putri Mendiang Jenderal Soleimani: Kebijakan AS Terhadap Iran Tak Berubah Meski Biden Jadi Presiden
Pencalonan Pete Buttigieg Dipuji Komunitas Hak Asasi Manusia
Lebih jauh, organisasi Hak Asasi Manusi (HAM), kelompok advokasi terbesar untuk komunitas LGBTQ memuji pencalonan Pete Buttigieg sebagai Menteri Transportasi AS.
Mereka menyebut, nominasi untuk Pete Buttigieg "terbuka dan jujur" tentang identitasnya.
"Suaranya sebagai pendukung komunitas LGBTQ di Kabinet akan membantu Presiden (Joe Biden) membangun kembali bangsa kita lebih baik, kuat dan setara dari sebelumnya," kata Alphonso David, presiden kelompok tersebut dalam pernyataan.
Baca juga: Trump dan Biden Dinilai Sama Saja, Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Iran Tak Akan Berubah
Nominasi Pete Buttigieg Ditentang Pemimpin Kulit Hitam
Meski Pete Buttigieg dipandang sebagai 'bintang' yang naik daun di Partai Demokrat, nominasi untuk Pete Buttigieg ditentang sejumlah progresif dan pemimpin kulit hitam.
Mereka yang kontra dengan penunjukkan Pete Buttigieg mengkritik catatannya tentang hak-hak sipil.
Selama Kaukus Demokrat, Pete Buttigieg menghadapi serangan dari aktivis Afrika-Amerika, yang berpendapat bahwa dia tidak berbuat cukup banyak sebagai wali kota untuk memerangi rasisme di South Bend.
Para aktivis Afrika-Amerika pun menyebut Pete Buttigieg tak begitu membantu penduduk kulit hitam dalam revitalisasi ekonomi.
Pete Buttigieg juga dikritik atas penembakan kematian seorang pria kulit hitam oleh seorang petugas polisi kulit putih di South Bend, serta pertanyaan tentang keragaman di kepolisian kota.
Jika disahkan Senat nanti, Pete Buttigieg akan menghadapi tantangan dalam penerbangan, termasuk rencana di Kongres untuk merombak cara Administrasi Penerbangan Federal mengesahkan pesawat baru, setelah dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX yang menyebabkan pesawat itu dilarang terbang selama 20 bulan.
Pete Buttigieg juga harus memutuskan bagaimana mengawasi mobil self-driving dan sistem bantuan pengemudi seperti autopilot Tesla Inc yang telah diawasi dengan cermat setelah kecelakaan fatal.
Pencalonan Pete Buttigieg sejalan dengan komitmen Biden terhadap keberagaman di Kabinet.
Di Departemen Transportasi, Pete Buttigieg mungkin ditugaskan untuk mengawasi sebagian besar rencana Biden untuk secara dramatis meningkatkan pengeluaran infrastruktur.
Termasuk membangun 550.000 stasiun pengisian kendaraan listrik dan meningkatkan pengeluaran untuk kereta api berkecepatan tinggi dan proyek ramah lingkungan lainnya, dan membujuk Kongres untuk menemukan cara membayar untuk pengeluaran baru.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)