Kisah Rahasia di Balik Penyamaran Diplomat Israel di Negara Arab
Proses politik dan diplomasi di balik perdamaian negara-negara Arab dan Afrika itu ternyata berlangsung sangat rahasia.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Seperti postingan lainnya, mereka yang ditempatkan di Teluk sering kali membawa serta keluarga mereka, atau membina rumah tangga di tempat tugasnya.
“Kami mengalami banyak tantangan dan frustrasi, tetapi juga momen bersejarah. Terpenting, setidaknya dari sisi keluarga, adalah kelahiran anak kami, ”kata perempuan diplomat yang bertugas di Teluk antara 2007-2009, dan kembali antara 2012-2014.
Jatuh Cinta di Negara Arab saat Bertugas
Diplomat lain mengatakan dia bertemu dan jatuh cinta dengan calon suaminya saat menjalankan misi rahasia.
“Di tempat yang paling tidak mungkin, di mana Anda dapat menghitung jumlah orang Israel di satu sisi, kami menemukan satu sama lain. Keluarga kami lahir di Teluk,” kenangnya.
"Kedamaian tidak tiba-tiba jatuh dari langit," lanjutnya. “Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang selama bertahun-tahun. Senang sekali melihat bagaimana negara sekarang menuai benih perdamaian yang kami tabur pada saat itu," katanya.
Beberapa diplomat Israel telah berbicara tentang pekerjaan rahasia mereka dengan pejabat Teluk. Setelah upacara di Gedung Putih 15 September 2020, saat UEA dan Israel menandatangani perjanjian perdamaian, Jeremy Issacharoff, Dubes Israel untuk Jerman, memposting foto di akun Twitternya.
Ia foto selfie bersama Duta Besar Emirat untuk AS Yousef al-Otaiba. Issacharoff membubuhkan keterangan, “Pada hari ini setelah bertahun-tahun tentang persahabatan dan kontak rahasia, kami sekarang bisa berfoto bersama tanpa penutup muka,” tulisnyanya.
“Saya telah mengenal Yousef al-Otaiba selama bertahun-tahun. Selama waktu ini kami mengembangkan persahabatan pribadi berdasarkan kepercayaan, kebijaksanaan, dan kredibilitas timbal balik, ”tambah Issacharoff kepada The Times of Israel dalam sebuah wawancara pada saat itu.
"Sangat jarang dalam diplomasi memiliki kesempatan untuk melihat hubungan berkembang dari kontak awalnya, dan dapat menyaksikan formalisasinya menjadi hubungan diplomatik penuh seperti yang kita lakukan di halaman Gedung Putih," katanya.
"Itu juga sangat simbolis bertemu Yousef di upacara dan akhirnya bisa “melepas masker” hubungan, meski hanya sesaat," tambahnya merujuk protokol Covid-19.
“Ini adalah penyelesaian hubungan pribadi yang sekarang membuka lingkaran yang jauh lebih besar antara kedua negara kita,” tambah Issacharoff.(Tribunnews.com/TOI/xna)