Pemerintah Jepang Memperkuat Persenjataan Anti Peluru Kendali
Pemerintah Jepang memutuskan untuk semakin memperkuat persenjataan anti peluru kendali.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang memutuskan untuk semakin memperkuat persenjataan anti peluru kendali, hingga bisa mengantisipasi peluru kendali yang sudah diluncurkan, masih berada di dalam wilayah musuh.
"Mengenai kebijakan baru pencegahan rudal, pemerintah Jepang akan mengembangkan "rudal stand-off" yang dapat menyerang dari luar jangkauan musuh," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (18/12/2020).
Diputuskan oleh Kabinet Jepang hari ini, Jumat (18/12/2020) kebijakan juga mencakup pembangunan dua kapal Aegis baru sebagai alternatif dari Aegis Ashore yang ditinggalkan.
Kepemilikan kemampuan untuk mencegah rudal balistik, bahkan di dalam wilayah lawan, yang disebut "kemampuan serangan pangkalan musuh", tidak disebutkan secara langsung, tetapi menuliskan ungkapan "pemerintah akan terus mempertimbangkan penguatan penangkalan".
Di sisi lain, jangkauan "peluru kendali darat-ke-kapal Tipe 12" Angkatan Pertahanan Diri Darat telah diperpanjang, dan telah dikembangkan sebagai "rudal jelajah" jarak jauh yang dapat menyerang dari luar jangkauan musuh.
Hal tersebut seharusnya bisa menembak dari jauh seperti yang diinginkan, sebagai alternatif sistem rudal intersepsi baru "Aegis Ashore" yang ditinggalkan.
Pembangunan dua kapal Aegis baru dengan nama "kapal yang dilengkapi sistem Aegis" juga disertakan.
"Kami akan terus mempertimbangkan detail seperti fungsi yang akan dipasang di kapal Aegis baru," ungkap Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, Jumat (18/12/2020).
Kato juga menekankan hal itu bukan untuk tujuan menyerang pangkalan musuh, tetapi hanya untuk membela diri.
Baca juga: Kejaksaan Jepang Selidiki Pengadaan Alutsista Besar Aegis Ashore
"Peningkatan kapasitas amunisi berpemandu darat-ke-kapal Tipe 12 didasarkan pada garis besar rencana pertahanan saat ini dan rencana pengembangan kemampuan pertahanan jangka menengah, sambil memastikan keamanan Pasukan Bela Diri (SDF). Ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pertahanan stand-off Jepang, yang merespon dari luar zona ancaman Jepang, dan tidak dimaksudkan untuk menjadi apa yang disebut sebagai serangan markas musuh," kata Kato.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.