Varian Baru Virus Corona Tak Mempan Vaksin, Inggris Lockdown Lagi, Belanda Larang Penerbangan
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan Natal dan toko-toko yang tidak penting harus tutup di London.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris menemukan varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang memicu lonjakan tajam kasus Covid-19 di negara tersebut.
Selain menyebar lebih cepat dari virus corona yang ada sebelumnya, varian baru virus corona ini kemungkinan juga tak mempan dengan vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan di berbagai negara.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan, pihaknya telah menemukan lebih dari 1.000 kasus Covid-19 yang terinfeksi dari varian virus jenis baru ini.
Kasus akibat varian virus baru ini tersebar di 60 wilayah otoritas lokal Inggris.
Diperkirakan virus varian baru ini serupa dengan mutasi yang ditemukan di sejumlah negara dalam beberapa bulan belakangan.
"Kami telah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang mungkin penyebarannya lebih cepat di tenggara Inggris," kata Matt, seperti dilansir dari The Guardian.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Menyebar Di Luar Kendali, Menkes Inggris Minta Warga Kurangi Kontak Sosial
Matt tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru virus ini bisa kebal terhadap vaksin Covid-19 yang akan diberikan pada pekan lalu di Inggris.
"Saya harus menekankan bahwa pada momen ini tidak menyebabkan penyakit serius atau gejala klinis baru, tapi sangat tidak mungkin mutasi ini akan gagal menanggapi vaksin, tapi kita tetap harus waspada," tuturnya.
Penasihat kesehatan pemerintah Inggris menyebut varian mutasi baru virus corona yang menyebar di Inggris ini punya tingkat penularan lebih tinggi.
Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, menyebut hal ini berdasarkan data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di selatan Inggris.
Sehingga, kelompok penasihat virus corona pemerintah Inggris, mengambil kesimpulan mutasi baru ini dapat menyebar lebih cepat.
Akibat temuan varian baru virus corona ini, pemerintah Inggris kembali menerapkan kebijakan lockdown.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan Natal dan toko-toko yang tidak penting harus tutup di London dan sebagian besar Inggris selatan.
Kebijakan ini diambil setelah ia memberlakukan tingkat pembatasan tingkat tiga di sejumlah wilayah.