Sedang Ibadah, Pasien Covid-19 Ini Dipukul hingga Tewas Pakai Tabung Oksigen oleh Teman Sekamarnya
Seorang pasien Covid-19 di California tega memukuli teman sekamarnya, sama-sama pasien corona, hingga tewas.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien Covid-19 di California tega memukuli teman sekamarnya, sama-sama pasien corona, hingga tewas.
Dilansir Newsweek, kini pasien itu didakwa karena diduga menganiaya pasien sekamarnya yang sudah tua menggunakan tabung oksigen.
Insiden berdarah ini terjadi di Rumah Sakit Antelope Valley di Lancaster, Los Angeles County, California pekan lalu menurut laporan KABC.
Kepolisian setempat mengatakan kepada media bahwa seorang pria di bangsal Covid-19 rumah sakit memukuli teman sekamarnya secara brutal.
Korban merupakan pria berusia 82 tahun.
Terduga pelaku memukuli tubuh korban menggunakan tangki oksigen pada 17 Desember lalu.
Korban dinyatakan meninggal keesokan harinya.
Baca juga: Inggris Lagi-lagi Diserang Virus Corona Varian Baru, Kali Ini Asal Afrika Selatan
Baca juga: 6 Pertanyaan Kunci Soal Strain Baru Virus Corona yang Merebak di Inggris
Menurut media lokal, kedua pria itu sebenarnya tidak saling kenal.
Hingga kini penyidik masih mencari tahu motif serangan tersebut.
Sementara itu laporan LA Times mengatakan, korban merupakan pria latin lansia yang dirawat bersama tersangka pemukulan, Jesse Martinez (37).
Menurut laporan LA Times, Martinez kesal saat korban, seorang Katolik, mulai berdoa.
Dia lantas memukul teman sekamarnya itu memakai tangki oksigen sekitar pukul 10 pagi, Kamis (17/12/2020) lalu.
Tersangka ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan dengan peningkatan karena usia korban, KABC melaporkan.
Martinez dituduh melakukan pembunuhan, dengan peningkatan karena usia korban dan kejahatan rasial terkait agama.
Jaminannya ditetapkan Rp 14,2 miliar dan dia akan hadir di pengadilan pada Senin.
Walikota Lancaster, R. Rex Parris, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia terkejut dan sedih mendengar berita tersebut.
"Keluarga-keluarga ini sudah mengalami kesulitan dan sekarang ini - tidak masuk akal," katanya.
Baca juga: Ibu 2 Anak di Tulungagung Dibunuh Tetangga, Pelaku Nekat Lecehkan Jasad Korban setelah Beraksi
Baca juga: Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan Disebut Lebih Mudah Menular dan Lebih Kebal Terhadap Vaksin
Insiden mengerikan ini terjadi di tengah kewalahannya sistem kesehatan di California akibat lonjakan kasus Covid-19.
California memiliki 2 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, hanya beberapa minggu setelah melewati angka 1 juta, menyusul lonjakan besar infeksi selama sebulan terakhir.
California adalah negara bagian AS yang paling banyak memiliki kasus Covid-19.
Pada Kamis (24/12/2020), tercatat ada 44.416 penambahan kasus infeksi di California.
Ada 350 kematian baru, dengan total jumlah korban jiwa mencapai 23.638.
Sementara itu 801.730 orang telah sembuh dan kini ada 1.185.445 kasus aktif.
Dalam konferensi pers pada Senin lalu, Gubernur California, Gavin Newsom, yang dikarantina lagi setelah terpapar staf yang terinfeksi, mengatakan pemerintah sedang mengantisipasi lonjakan jumlah pasien di rumah sakit.
Dia juga mengatakan kepada warganya untuk lebih banyak tinggal di rumah dan aturan ini mungkin diperpanjang.
Namun, Newsom mengatakan ada kabar baik bagi warga California setelah vaksin Moderna disetujui untuk didistribusikan di negara bagian itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)