Begini Rasanya Tinggal di Desa Paling Dingin di Dunia, Suhunya -60 Derajat Celcius, Semua Membeku
Suhu -50 derajat Celsius adalah hal yang lumrah bagi warga Omyakon dan anak-anak di sini tetap ke sekolah seperti biasa.
Editor: Hasanudin Aco
Karenanya, air ini tidak bisa diminum.
Untuk kebutuhan air minum, warga memanfaatkan balok-balok es, yang disimpan di pekarangan rumah. Balok ini dimasukkan ke dalam rumah dan dicairkan untuk dipakai sebagai sumber air minum.
Di Verkhoyansk terdapat menara 3G yang memungkinkan warga tersambung ke internet.
Dengan begitu, warga, terutama anak-anak muda, bisa mengakses Instagram dan membagikan suasana dan kehidupan di desa beku ini kepada dunia.
Jumlah warga di desa ini, menurut sensus pada 2017, sekitar 1.131 orang, setengah dari jumlah 15 tahun lalu.
Banyak anak muda yang memilih meninggalkan desa dan pindah ke kota, termasuk, Ayal, remaja berusia 15 tahun.
Ayal hidup bersama ibunya di desa yang dingin ini sebelum pindah ke kota.
Di Desa Verkhoyansk ada menara seluler 3G yang memungkinkan warga tersambung ke internet.
Salah satu kota yang banyak dituju adalah Yakutsk, yang terletak 600 kilometer jauhnya dari Desa Verkhoyansk.
Sambil menunggu kepindahan ke kota, Ayal senang berjalan-jalan di desanya menikmati hamparan salju dan gedung-gedung yang kosong.
Ia juga senang dengan makanan ala desa, Stroganina, irisan tipis daging ikan, yang dimakan mentah, dengan dicampur lada dan garam.
Setahun sekali saudara-saudara Ayal pulang, biasanya di puncak musim panas.
Tiket dari Yakutsk ke Verkhoyansk sangat mahal, bisa mencapai jutaan rupiah untuk tiket pulang-pergi. Perusaahaan maskapai memakai pesawat yang berasal dari era Soviet, Antonov AN-24.