Terjadi Lonjakan Kasus, Jepang Pertimbangkan Keluarkan Kondisi Darurat Covid-19
Jepang mempertimbangkan untuk mengeluarkan deklarasi kondisi darurat setelah para gubernur di wilayah ibu kota mendesak
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jepang mempertimbangkan untuk mengeluarkan deklarasi kondisi darurat setelah para gubernur di wilayah ibu kota mendesak tindakan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
“Pemerintah perlu berkonsultasi dengan para ahli kesehatan sebelum memutuskan deklarasi baru,” ujar Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura kepada wartawan setelah pertemuan dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan para pemimpin dari tiga prefektur tetangga, seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/1/2021).
"Pemerintah nasional dan ketiga Gubernur berbagi pandangan bahwa situasi di daerah Tokyo semakin parah sehingga deklarasi darurat akan diperlukan," kata Nishimura.
Sebagai langkah sementara, restoran dan tempat-tempat karaoke di daerah Tokyo akan diminta tutup pada pukul 20.00.
Baca juga: Menkes : Butuh Waktu 3,5 Tahun Selesaikan Proses Vaksinasi Covid-19
“Sementara bisnis yang menyajikan alkohol harus tutup pada pukul 19.00,” katanya.
Perdana Menteri Yoshihide Suga menolak permintaan untuk mengembalikan keadaan darurat nasional, yang telah diambil pemerintah pada bulan April lalu, selama gelombang pandemi sebelumnya.
Tokyo menaikkan tingkat kewaspadaan Covid-19 ke level tertinggi pada 17 Desember.
Infeksi baru di ibukota mencapai rekor 1.337 pada 31 Desember, dan pada hari Sabtu berjumlah 814.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19
Rekor nasional juga terjadi pada 31 Desember dengan 4.520 kasus baru.
Ibu kota Jepang, Tokyo, dan tiga prefektur terdekat telah meminta pemerintah nasional untuk menyatakan keadaan darurat untuk membatasi lonjakan penyebaran pandemi virus corona.
"Atas nama menilai kehidupan, kami membuat permohonan ini bersama," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike setelah bertemu selama tiga jam pada hari Sabtu dengan menteri yang bertanggung jawab atas langkah-langkah pencegahan virus corona, seperto dilansir Associated Press.
Baca juga: Per 2 Januari 2021: Satgas Pantau 69.619 Suspek Covid-19
Ia datang bersama dengan gubernur Saitama, Chiba dan Kanagawa.
"Corona tidak mengenal kalender," kata Koike, merujuk pada kekhawatirannya tentang infeksi yang tumbuh selama liburan Tahun Baru.
"Rumah sakit mulai bersiaga, mempengaruhi perawatan medis untuk semua orang." (AP/Reuters)