Selain Jack Ma, Berikut Daftar Miliarder China yang Sempat Menghilang
Isu menghilangnya milarder sekaligus pendiri raksasa tekonologi Alibaba, Jack Ma semakin santer pasca mengkritik pemerintah Tiongkok
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Isu menghilangnya milarder sekaligus pendiri raksasa tekonologi Alibaba, Jack Ma semakin santer pasca mengkritik pemerintah Tiongkok.
Pemilik Ant Group itu menyerukan perubahan dan reformasi sistem keuangan China.
Mengutip Forbes pada Selasa (5/1), Ma mengkritik sistem perbankan China dan menilai dijalankan oleh mentalitas gadai.
Hal itu ia sampaikan dalam pidato pendahulan dalam rencana penawaran umum perdana Grup Ant.
Sejak itu, pemerintah China telah mengambil tindakan terhadap Ma dan perusahaannya, termasuk penyelidikan antitrust terhadap Alibaba.
Dipercaya, para pemimpin partai Komunis China meragukan kekuasaan dan pengaruhnya yang terlalu besar.
Sejak pernyataa itu, Ma merasa tidak nyaman dengan sorotan media dan publik. Ia tidak muncul di depan umum selama beberapa minggu terakhir.
Dia tidak menge-tweet dalam tiga bulan dan tidak muncul serta menggantikan episode terakhir acara bakatnya, Africa’s Business Heroes, yang mirip dengan Shark Tank.
Forbes mencatatkan kekayaan bersih Ma mencapai US$ 58,4 miliar. Pria 56 tahun itu tumbuh dalam lingkungan yang sederhana di Komunis Tiongkok. Ma terkenal dua kali gagal dalam ujian masuk universitas. Ia juga ditolak dari setiap pekerjaan yang dia lamar setelah kuliah, termasuk rantai makanan cepat saji KFC.
Setelah mengalami banyak kegagalan, ia bersama dengan tim yang terdiri dari 18 orang bermodalkan U$ 60.000, mendirikan Alibaba di kota Hangzhou pada tahun 1999. Sekitar 20 tahun kemudian, Alibaba menjadi salah satu perusahaan ritel dan e-commerce terbesar di dunia dengan lebih dari 100.000 para karyawan.
Hilangnya profesional bisnis kaya bukanlah hal yang aneh di China dan telah terjadi selama beberapa waktu. Merujuk Independent pada Selasa (5/1), miliarder dan CEO China terus menghilang akibat penculikan yang direstui negara.
Xiao Jianhua misalnya telah hilang secara misterius pada 27 Januari 2017. Ia mengontrol Grup Tomorrow berpengaruh yang berinvestasi di bank, asuransi dan properti. Menurut daftar kaya Hurun China, dia adalah orang terkaya ke-32 di negara itu dengan kekayaan bersih sekitar US$ 6 miliar.
Xiao yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat senior Partai Komunis termasuk Presiden Xi Jinping, meninggalkan kamar hotelnya di Hotel Four Seasons di Hong Kong, dikawal ke daratan oleh agen keamanan China, menurut Financial Times.
Tidak jelas mengapa dia ditahan tetapi kasusnya mirip dengan penjual buku Hong Kong dan pemegang paspor Inggris Lee Bo, yang menghilang pada Januari 2016 sebelum muncul kembali di China tiga bulan kemudian.