Sebuah Laporan Sebut Jack Ma Menghindari Tampil di Publik dan Sebenarnya Tidak Hilang
Komisi Pengaturan Sekuritas China mengatakan, Jack Ma dan dua eksekutif Grup Ant dipanggil dan diwawancarai oleh regulator di China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Spekulasi tentang keberadaan pendiri Alibaba, Jack Ma menarik perhatian dunia.
David Faber dari CNBC pasa Selasa (5/1/2021) melaporkan, miliarder tersebut tidak hilang.
Klaim tersebut didapat Faber dari narasumber yang mengetahui masalah ini.
Sebaliknya, Faber melaporkan, Jack Ma dinilai tengah menghindari tampil di publik untuk saat ini.
Outlet media The Wall Street Journal pada Minggu (3/1/2021) kemarin melaporkan, Jack Ma belum terlihat di depan umum sejak dia berbicara di sebuah forum pada akhir Oktober 2020.
Baca juga: Karyawan di China Meninggal setelah Jalani Jam Kerja 996, Pola Kerja yang Pernah Dibanggakan Jack Ma
Baca juga: Benarkah Jack Ma Sengaja Menghilang setelah Serukan Reformasi Ekonomi di China?
Saat itu, Jack Ma tampak mengkritik regulator keuangan China di acara tersebut.
Tak lama setelah itu, Ma's Ant Group melihat penawaran umum perdana yang memecahkan rekor ditangguhkan oleh bursa saham di Shanghai dan Hong Kong.
Komisi Pengaturan Sekuritas China mengatakan dalam pernyataan November, Jack Ma dan dua eksekutif Grup Ant dipanggil dan diwawancarai oleh regulator di China.
Selain Jack Ma, Ini Daftar Pebisnis China yang Hilang Setelah Berdebat dengan Regulator:
1. Ren Zhiqiang
Ren Zhiqiang, seorang pensiunan konglomerat real estate, hilang dari pandangan publik pada Maret setelah ia menuduh Partai Komunis telah salah menangani pandemi virus corona, The New York Times melaporkan.
Beijing kemudian menghukum Ren (69) hingga 18 tahun penjara.
Baca juga: Profil Jack Ma, Miliarder sekaligus Pendiri Alibaba yang Kini Dikabarkan Hilang Setelah Beri Kritik
Baca juga: Miliarder Jack Ma Hilang dari Reality Show Buatannya setelah Mengkritik Sistem Perbankan China
2. Xu Zhangrun dan Zhang Xuezhong
Negara itu juga dilaporkan menangkap kritikus lain atas tanggapannya terhadap pandemi, termasuk Xu Zhangrun, seorang profesor hukum, dan Zhang Xuezhong, seorang pengacara hak asasi manusia.