Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya

Twitter dan Facebook telah memblokir akun Presiden AS Donald Trump setelah cuitannya untuk massa yang menyerang Kantor Kongres AS, Capitol.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang "Operation Warp Speed" di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 13 November 2020. 

Dia mengatakan kepada pengunjuk rasa "Aku mencintaimu" dan menggambarkan orang-orang yang menyerbu kompleks Capitol sebagai 'patriot'.

Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021 (MANDEL NGAN / AFP)

YouTube menghapus video itu karena melanggar kebijakan menyebarkan penipuan pemilu.

Twitter awalnya tidak menghapus video tersebut, hanya menghilangkan pilihan untuk me-retweet, menyukai, dan mengomentarinya.

Namun setelah itu, Twitter menghapus video dan memblokir akun presiden.

"Protes kekerasan di Capitol hari ini adalah aib. Kami melarang hasutan dan seruan untuk melakukan kekerasan di platform kami. Kami secara aktif meninjau dan menghapus konten apa pun yang melanggar aturan ini," kata Facerbook.

Facebook juga mengaku sedang mencari dan menghapus konten yang berisi hasutan untuk menyerbu Capitol Hill.

Partai Republik Ingin Trump Segera Disingkirkan

Berita Rekomendasi

Kerusuhan massa pro-Trump di Kantor Kongres AS atau Capitol pada Rabu (6/1/2021) berbuntut panjang.

Kini, semakin banyak politisi Partai Republik dan pejabat Kabinet yang menginginkan Trump dicopot sebelum jabatannya berakhir, pada 20 Januari.

Sedikitnya empat orang menyerukan agar Amandemen ke-25 diberlakukan sedangkan dua orang lainnya meminta presiden diberhentikan.

"Dia harus diberhentikan dan disingkirkan," kata seorang pejabat terpilih dari Partai Republik, dikutip dari CNN

Mantan pejabat senior mengatakan tindakan Trump baru-baru ini cukup mengerikan, bisa menjadi alasan pencopotannya meski akhir jabatan sebentar lagi.


"Saya pikir ini sangat mengejutkan sistem," kata mantan pejabat itu.

"Bagaimana Anda menahannya selama dua minggu setelah ini?"

Baca juga: Massa Trump Serbu Kongres, Tak Terima Biden Menang, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS

Baca juga: Massa Pro-Trump Serbu Gedung Capitol AS, Batalkan Pengesahan Kemenangan Joe Biden

Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021).
Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021). (Tangkap Layar Video The Wall Street Journal)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas