Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya
Twitter dan Facebook telah memblokir akun Presiden AS Donald Trump setelah cuitannya untuk massa yang menyerang Kantor Kongres AS, Capitol.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dia mengatakan kepada pengunjuk rasa "Aku mencintaimu" dan menggambarkan orang-orang yang menyerbu kompleks Capitol sebagai 'patriot'.
YouTube menghapus video itu karena melanggar kebijakan menyebarkan penipuan pemilu.
Twitter awalnya tidak menghapus video tersebut, hanya menghilangkan pilihan untuk me-retweet, menyukai, dan mengomentarinya.
Namun setelah itu, Twitter menghapus video dan memblokir akun presiden.
"Protes kekerasan di Capitol hari ini adalah aib. Kami melarang hasutan dan seruan untuk melakukan kekerasan di platform kami. Kami secara aktif meninjau dan menghapus konten apa pun yang melanggar aturan ini," kata Facerbook.
Facebook juga mengaku sedang mencari dan menghapus konten yang berisi hasutan untuk menyerbu Capitol Hill.
Partai Republik Ingin Trump Segera Disingkirkan
Kerusuhan massa pro-Trump di Kantor Kongres AS atau Capitol pada Rabu (6/1/2021) berbuntut panjang.
Kini, semakin banyak politisi Partai Republik dan pejabat Kabinet yang menginginkan Trump dicopot sebelum jabatannya berakhir, pada 20 Januari.
Sedikitnya empat orang menyerukan agar Amandemen ke-25 diberlakukan sedangkan dua orang lainnya meminta presiden diberhentikan.
"Dia harus diberhentikan dan disingkirkan," kata seorang pejabat terpilih dari Partai Republik, dikutip dari CNN.
Mantan pejabat senior mengatakan tindakan Trump baru-baru ini cukup mengerikan, bisa menjadi alasan pencopotannya meski akhir jabatan sebentar lagi.
"Saya pikir ini sangat mengejutkan sistem," kata mantan pejabat itu.
"Bagaimana Anda menahannya selama dua minggu setelah ini?"
Baca juga: Massa Trump Serbu Kongres, Tak Terima Biden Menang, Mike Pence: Hari Gelap dalam Sejarah Capitol AS
Baca juga: Massa Pro-Trump Serbu Gedung Capitol AS, Batalkan Pengesahan Kemenangan Joe Biden