Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC

Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa alasan mengapa orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19 masih bisa terinfeksi Covid-19.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC
SHANNON STAPLETON/POOL/AFP
Pekerja medis Michelle Chester menunjukkan vaksin penyakit virus korona Pfizer (Covid-19) sebelum memberikannya kepada perawat Sandra Lindsay, yang termasuk di antara yang pertama menerimanya, dan yang akan menerima dosis kedua di Long Island Jewish Medical Center di daerah Queens Kota New York, pada 4 Januari 2021. 

Tidak ada vaksin yang 100 persen efektif dan pembuat vaksin virus corona masih mengevaluasi apakah suntikan dapat melindungi dari semua infeksi, atau hanya menyebabkan gejala.

CDC memperkirakan, 40 persen infeksi virus corona tidak menimbulkan gejala dan uji coba vaksin Moderna dan Pfizer/BioNTech hanya meligat apakah vaksin dapat mencegah infeksi simtomatik.

Pada Desember 2020, Moderna mengatakan, pihaknya telah menyerahkan data ke Food and Drug Administration (FDA) AS, yang menunjukkan, vaksinnya mencegah 2/3 dari semua infeksi, termasuk infeksi tanpa gejala.

Untuk saat ini, CDC merekomendasikan agar orang tidak berasumsi, mereka sepenuhnya kebal setelah divaksinasi.

Secara keseluruhan, kedua vaksin memberikan perlindungan sekira 95 persen dalam uji klinis.

Jadi, sejumlah kecil orang masih bisa tertular virus, bahkan setelah menerima dua suntikan.

Dalam penggunaan lebih luas, tingkat kemanjuran vaksin dapat turun karena orang dengan berbagai tingkat respon sistem kekebalan mendapatkan vaksinasi, kemudian pergi ke dunia luar.

Baca juga: Wapres Apresiasi MUI Keluarkan Fatwa Halal Vaksin Sinovac, Sifatnya Masih Muallaq, Tunggu BPOM

Baca juga: Vaksinasi di Tengah Ancaman dari Varian Baru Virus Corona

Vaksin Penyakit Virus Corona Pfizer
Pekerja medis Michelle Chester menunjukkan vaksin penyakit virus korona Pfizer (Covid-19) sebelum memberikannya kepada perawat Sandra Lindsay, yang termasuk di antara yang pertama menerimanya, dan yang akan menerima dosis kedua di Long Island Jewish Medical Center di daerah Queens Kota New York, pada 4 Januari 2021.
BERITA REKOMENDASI

Virus Tak Berasal dari Vaksin

Lebih lanjut, vaksin virus corona saat ini tidak dapat menginfeksi siapa pun dengan virus.

CNN menulis, vaksin Covid-19 tidak mengandung virus.

Sebaliknya, mereka memnawa bentangan kecil materi genetik yang dikenal sebagai Messenger RNA atau mRNA.

Materi ini menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat sepotong kecil bahan yang terlihat seperti bagian dari virus.


"Tak satu pun dari vaksin Covid-19 yang resmi dan direkomendasikan atau vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan di Amerika Serikat mengandung virus hidup yang menyebabkan Covid-19," papar CDC.

"Ini berarti vaksin Covid-19 tidak dapat membuat Anda sakit dengan Covid-19," kata CDC.

Baca juga: Soal Izin Darurat Vaksin Covid-19 untuk Lansia, BPOM Tunggu Hasil Uji Klinis Fase 3 di Brazil

Baca juga: Kecemasan soal Vaksin COVID-19, Gus Jazil: Kalau Presiden Divaksin Pertama, Pasti Aman

Ilustrasi vaksin Pfizer/Biontech. Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC
Ilustrasi vaksin Pfizer/Biontech. Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC (JOEL SAGET / AFP)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas