Iran Ingatkan Korea Selatan Tidak Mempolitisasi Penyitaan Kapal Tanker
Iran mengingatkan Korea Selatan harus menghindari mempolitisasi penyitaan kapal tanker oleh Garda Revolusi Iran di Teluk.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Korea Selatan berencana untuk mengirim delegasi ke Iran untuk menegosiasikan pelepasan kapal tanker minyak Korea yang disita dan para pelautnya.
Duta Besar Iran Saeed Badamchi Shabestari tiba di kementerian luar negeri Seoul pada 5 Januari 2021, untuk pertemuan dengan seorang pejabat kementerian atas penyitaan kapal tanker minyak Korea Selatan oleh Teheran.
Kejadian ini terjadi di tengah ketegangan antara Seoul dan Teheran atas aset keuangan Iran yang dibekukan di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).
Seorang pejabat kementerian luar negeri mengkonfirmasi bahwa kedua negara dan AS sudah melakukan pembicaraan tentang penggunaan dana Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS untuk membeli vaksin Covid-19 dari program pengadaan vaksin global.
Teheran dilaporkan telah mengajukan proposal ke Seoul tentang ide itu sebagai cara untuk menyelesaikan masalah atas pembekuan dana tersebut, karena Iran berusaha untuk mengamankan vaksin Covid-19 melalui Fasilitas COVAX.
"Kami menerima persetujuan khusus dari Departemen Keuangan AS untuk ini dan berencana membayar hasilnya melalui Fasilitas COVAX," kata pejabat Seoul itu.
Tetapi Iran belum membuat keputusan.
Sekitar 7 miliar dolar AS aset Iran dibekukan di bank-bank Korea Selatan setelah Washington meningkatkan sanksi terhadap Teheran. Pada April tahun lalu, Seoul mendapatkan pembebasan sanksi dari Washington untuk ekspor barang-barang kemanusiaan ke Teheran.
Menjelang pertemuan, duta besar mengatakan para awak kapal dalam kondisi aman tetapi menolak untuk menguraikan lebih lanjut.
"Semuanya aman. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan (dalam hal kesehatan mereka)," katanya, saat didekati wartawan.
Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha mengatakan Seoul melakukan segala upaya untuk pembebasan kapal dan awak kapal dengan cepat, sambil mencoba mencari tahu situasi dan memeriksa keselamatan para awak kapal.(Reuters/Yonhap)