Sosok Adnan Oktar Alias Harun Yahya Pria Asal Turki yang Divonis 1.075 Tahun Penjara
Pengadilan Istanbul menjatuhkan vonis 1.075 tahun penjara bagi Adnan Oktar alias Harun Yahya atas berbagai tuntutan, di antaranya pelecehan seksual.
Editor: Adi Suhendi
Buku itu berisi argumentasi Oktar yang mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Freemason telah berhasil menyusup ke institusi negara Turki, dan berupaya untuk mendegradasi moral, spiritualitas, dan relijiusitas warga Turki.
Buku itu sangat laris, hingga dicetak hampir 100.000 kali.
Baca juga: Turki Klaim Temukan Cadangan Emas Baru Seberat 99 Ton atau Senilai Rp 84,6 Triliun
Namun, tidak lama setelah kemunculan buku itu, Oktar ditahan pemerintah Turki atas tuduhan mengampanyekan revolusi teokratik.
Dia mendekam selama 19 bulan di penjara, dan 10 bulan di antaranya dihabiskan di rumah sakit jiwa karena hasil diagnosis menunjukkan bahwa Adnan Oktar mengidap gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dan skizofrenia.
Dianggap sebagai Imam Mahdi
Namun demikian, setelah Oktar dibebaskan, kelompok yang dia dirikan terus berkembang, dan mendirikan "Science Research Foundation" (BAV) pada tahun 1990.
Tidak hanya didapuk sebagai pemimpin, banyak orang di lingkaran terdekat Oktar yang tampaknya percaya bahwa dia adalah Imam Mahdi, sosok Juru Selamat dalam Islam yang dinubuatkan akan memerintah dunia sebelum Hari Kiamat dan membersihkan dunia dari kejahatan.
Ketika Oktar mengalihkan fokusnya dari Turki ke pasar internasional pada tahun 2000-an, isu-isu yang dia bawakan juga ikut berubah.
Baca juga: Tiga Pemain Muda Indonesia Gabung ke Klub Turki, Potensial Direkrut Tim Super Lig
Secara eksplisit, dia menyatakan anti Yahudi, dan mendapuk dirinya sebagai anti-Darwinis.
Oktar secara rutin menyampaikan ceramahnya melalui siaran televisi di kanal pribadinya, A9 TV.
Pada 2007, Oktar menerbitkan sebuah buku setebal 800 halaman berjudul The Atlas of Creation, yang secara tegas menolak teori evolusi Darwin.
Secara sukarela, dia mengirimkan buku seberat 6 kg itu kepada PBB, Kongres Amerika Serikat, dan departemen biologi di seluruh universitas di berbagai belahan dunia.
Punya 1.000 pacar
Seperti diberitakan Daily Sabah, dalam pembelaan terakhirnya pada persidangan Senin kemarin, Oktar dengan tegas menolak semua tuduhan terhadapnya.
Dia membantah tuduhan pelecehan seksual, dengan mengklaim bahwa dirinya memiliki "hampir 1.000 pacar", dan mengaku memiliki "cinta yang melimpah untuk wanita."
Baca juga: Eks PM Turki Tuduh Erdogan Khianati Turki Sesudah Jual Saham Bursa Efek Istanbul ke Qatar
Salah satu perempuan di persidangannya, yang diidentifikasi berinisial CC, mengatakan kepada pengadilan bahwa Oktar telah berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan perempuan lainnya.