Sosok Adnan Oktar Alias Harun Yahya Pria Asal Turki yang Divonis 1.075 Tahun Penjara
Pengadilan Istanbul menjatuhkan vonis 1.075 tahun penjara bagi Adnan Oktar alias Harun Yahya atas berbagai tuntutan, di antaranya pelecehan seksual.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Istanbul menjatuhkan vonis 1.075 tahun penjara bagi Adnan Oktar alias Harun Yahya atas berbagai tuntutan, mulai dari spionase hingga pelecehan seksual.
Melansir Daily Sabah, Senin (11/1/2021), Pria asal Turki tersebut sebelumnya ditangkap bersama kelompok pengikutnya pada 2018, dalam sebuah operasi penangkapan berskala nasional.
Adnan Oktar alias Harun Yahya adalah sosok penceramah asal Turki yang sempat populer di Indonesia pada tahun 2000-an.
Dia dikenal sebagai penceramah yang membawakan isu-isu Islam dan sains, antara lain penolakan terhadap Teori Evolusi Charles Darwin, sentimen anti Yahudi, dan teori konspirasi tentang adanya organisasi tersembunyi yang mengendalikan tatanan dunia.
Gembong kriminal dan pelecehan seksual
Oktar dijatuhi hukuman penjara, setelah diputuskan bersalah atas berbagai tuduhan, seperti mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, spionase politik atau militer, dan membantu organisasi teroris Gulenist Terror Group (FETO).
Dia juga divonis bersalah atas pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, perampasan kebebasan seseorang, penyiksaan, gangguan atas hak pendidikan, merekam data pribadi, dan membuat ancaman.
Baca juga: Pengadilan Turki Vonis Harun Yahya 1.075 Tahun Penjara
Jaksa penuntut mengatakan, geng yang dipimpinnya telah terlibat dalam skema rekrutmen sejak akhir 1990-an, dan melibatkan pencucian otak terhadap para perempuan muda.
"Organisasi tersebut menggunakan anggotanya yang tampan untuk menipu gadis dan wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita secara seksual, dan diperas terlebih dahulu oleh anggota yang berpura-pura bahwa hubungan intim mereka direkam dalam video. Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama," kata jaksa dalam dakwaan.
Siapa Harun Yahya?
Memakai nama alias Harun Yahya, Adnan Oktar mulai mendulang popularitas sebagai pemimpin sebuah kelompok relijius kecil di Universitas Istanbul pada tahun 1980-an.
Oktar berusaha menarik minat pemuda Istanbul yang kaya dan berpengaruh, dengan membawa nama Islam.
Melansir Hurriyet Daily News, sepak terjang Adnan Oktar itu terdokumentasikan dalam buku berjudul The Mahdi Wears Armani: An Analysis of The Harun Yahya Enterprise yang ditulis oleh Anne Ross Solberg, dan dipublikasikan oleh Sodertorn University di Swedia.
Oktar semakin populer setelah menyuarakan sentimen anti Yahudi, anti Freemason, anti Komunis, dan serangkaian teori konspirasi lainnya.
Baca juga: BPOM Berbagi Data Uji Klinik Vaksin Covid-19 Sinovac dengan Turki dan Brazil
Puncaknya, pada 1987, Oktar, dengan nama Harun Yahya, menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry.