Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump Dimakzulkan untuk Kedua Kalinya akibat Kerusuhan di Capitol

DPR Amerika Serikat memakzulkan Presiden Donald Trump karena telah dianggap menghasut kerusuhan atau pemberontakan yang terjadi di Capitol

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Donald Trump Dimakzulkan untuk Kedua Kalinya akibat Kerusuhan di Capitol
BBC
pesan damai Donald Trump. DPR Amerika Serikat memakzulkan Presiden Donald Trump karena telah dianggap menghasut kerusuhan atau pemberontakan yang terjadi di Capitol 

"Itu tidak berarti presiden bebas dari kesalahan. Presiden memikul tanggung jawab atas serangan hari Rabu di Kongres oleh massa perusuh."

Jim Jordan, seorang Republik Ohio, menuduh Demokrat sembarangan membelah negara untuk mengejar balas dendam politik.

"Ini tentang presiden Amerika Serikat," kata Jordan. "Itu selalu tentang mendapatkan presiden, apa pun yang terjadi. Itu obsesi."

Di antara anggota partai presiden yang memilih untuk memakzulkan Trump yaitu Liz Cheney dari Partai Republik peringkat ketiga.

Perwakilan Wyoming, yang merupakan putri dari mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mengatakan tentang kerusuhan Capitol bahwa "tidak pernah ada pengkhianatan yang lebih besar dari seorang presiden".

Apa yang terjadi selanjutnya?

Artikel pemakzulan akan menuju ke Senat, yang akan mengadakan persidangan untuk menentukan kesalahan presiden.

BERITA TERKAIT

Mayoritas dua per tiga suara diperlukan untuk menghukum Trump, yang berarti setidaknya 17 Republikan harus memberikan suara dengan Demokrat di majelis tinggi 100 kursi yang terbagi rata.

Sebanyak 20 Senat Republik terbuka untuk menghukum presiden, New York Times melaporkan pada hari Selasa.

Jika Trump dinyatakan bersalah oleh Senat, anggota parlemen dapat mengadakan pemungutan suara lagi untuk memblokirnya agar tidak mencalonkan diri lagi - yang dia rencanakan akan dilakukannya pada tahun 2024.

Tetapi persidangan tidak akan dilakukan selama sisa minggu Trump menjabat.

Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Mengingat aturan, prosedur, dan preseden Senat yang mengatur persidangan pemakzulan presiden, tidak ada kemungkinan bahwa pengadilan yang adil atau serius dapat diselesaikan sebelum Presiden terpilih Biden dilantik minggu depan."

Dia mengatakan akan lebih baik melayani kepentingan bangsa jika Kongres berfokus pada transisi kekuasaan yang aman dan tertib untuk pemerintahan Biden yang akan datang.

McConnell juga mengatakan dalam sebuah catatan kepada rekan-rekannya bahwa dia belum membuat keputusan akhir tentang tentang pilihannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas