Gubernur Kumamoto Jepang Mengeluh Wilayahnya Belum Boleh Ikut Deklarasi Darurat Covid-19
Gubernur Kumamoto Ikuo Kabashima mengeluh karena wilayahnya belum diperbolehkan untuk ikut menerapkan deklarasi darurat siaga satu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Kumamoto Ikuo Kabashima mengeluh karena wilayahnya belum diperbolehkan untuk ikut menerapkan deklarasi darurat siaga satu (PSBB) pemerintah pusat karena dianggap jumlah penderita Covid-19 masih sedikit.
"Jumlah penderita memang masih kurang daripada Fukuoka misanya yang telah diterapkan PSBB sejak kemarin, tetapi jumlah penderita berat sudah banyak sekali kenaikan 33,9 persen dibandingkan Fukuoka hanya 14,7 persen," papar Gubernur Kabashima saat tampil di NTV, Jumat (15/1/2021) pagi.
Dalam pembicaraan Kamis (14/1/2021), Gubernur Kabashima telah meminta Menteri Yasutoshi Nishimura yang bertanggungjawab atas penanganan Covid-19 di pemerintahan pusat Jepang agar dilibatkan juga ke dalam PSBB Pusat.
Namun Nishimura menolak daerah Kumamoto ikut dalam PSBB dengan alasan jumlah penderita Covid-19 masih sedikit.
Baca juga: Bos Yakuza Dituntut Hukuman Mati Oleh Kejaksaan Jepang
"Kami ingin jangan satu satu perfektur saja tetapi bertiga bersama Fukuoka dan Miyazaki karena arus perpindahan orang juga ke daerah tetangga tersebut," kata dia.
Sementara ini Kumamoto juga menerapkan ketentuan yang sama seperti diberikan pemerintah pusat dan mengumumkan sendiri PSBB lokal bukan PSBB dari pemerintah pusat.
Juga subsidi 40.000 yen per toko per hari yang kerja sama membuka toko hanya sampai jam 8 malam saja.
Gubernur Kabashima yang terpilih sejak 2008 dan menduduki jabatan yang keempat kali sejak terpilih itu sampai kini, sangat berharap wilayahnya juga diakui PSBB Pusat.
"Kita harus segera mengumumkan PSBB kalau mau mengantisipasi segera penyakit menular ini. Jangan sampai nanti kalau sudah meledak barulah diumumkan PSBB sudah terlambat itu," kata dia.
Sebagai catatan, dari 100.000 penduduk Kumamoto, hampir 32 orang yang terinfeksi Covid-19.
Sedangkan Fukuoka dari 100.000 orang hampir 41 orang yang terinfeksi. Lalu Miyazaki dari 100.000 orang hampir 42 orang yang terinfeksi.
Pasien berat di Kumamoto pertumbuhannya 33,9 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Sedangkan di Fukuoka hanya bertambah 14,7 persen dan di Miyazaki bertambah 6,1 persen.
Jumlah warga yang terinfeksi Covid-19 di Jepang kemarin terbanyak untuk kedua kalinya bertambah 6.606 orang dan jumlah terbanyak di Tokyo bertambah 1.502 orang per hari.
Di Kanagawa tetangga Tokyo 985 orang pertambahannya, terbesar dalam pertambahan selama ini di Kanagawa.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com