WhatsApp Tunda Pembaruan Kebijakan, Aplikasi Tetap Eksis Selewat 8 Februari 2021
Keputusan ini diambil WhatsApp menyusul migrasi besar-besaran pengguna aplikasi percakapan ini ke platform lain selama beberapa hari terakhir.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Telegram memperoleh lebih dari 25 juta pengguna baru selama 72 jam terakhir. Semua itu datang ketika WhatsApp melihat unduhan surut dari 12,7 juta menjadi 10,6 juta dibandingkan minggu lalu.
Kabar ini diwartakan analitik pelacak aplikasi seluler, Sensor Tower. Kenyataan ini tak terhindarakan sebagai akibat pengumuman kebijakan baru aplikasi milik Facebook itu.
Ekonom dari The American Institute for Economic Research Jeffrey Tucker meyakini ini adalah momen terbaik dalam sejarah teknologi.
Menurut Tucker, setelah 20 tahun mengabaikan syarat dan ketentuan, orang-orang akhirnya menyadari seperti apa perusahaan tersebut.
"Mereka tidak mempercayai WhatsApp dengan cara yang sama, seperti yang terjadi di masa lalu, saat semua orang mengupload semua informasi mereka dan mempercayai big tech untuk menjaganya agar tetap aman," kata Tucker.
Menurutnya, saat ini orang telah kehilangan kepercayaan dan rasa hormat terhadap perusahaan big tech. "Ini sebenarnya adalah momen besar di market untuk teknologi media sosial," tegas Tucker.
Pekan lalu, lewat akun Twitter, WA berusaha memberikan penjelasan berulang terkait rumor kebijakan privasi yang mulai berlaku bulan depan.
Menurut WhatsApp, kebijakan privasi ini 100 persen tetap melindungi pesan pribadi penggunanya dengan enkripsi end-to-end.
Selain itu WhatsApp juga mengatakan, melalui kebijakan ini pihaknya tidak melihat pesan pribadi pengguna ataupun mendengarkan panggilan telepon.
"Kami tidak melihat isi pesan pribadi dan juga tidak mendengarkan panggilan telepon pengguna melalui kebijakan ini," ucap Head of WhatsApp, Will Cathcart.
Ia juga menyebutkan, pihaknya tidak menyimpan catatan siapa saja yang mengirim pesan atau melakukan panggilan telepon.
"Selain itu, kami juga tidak menggunakan kebijakan ini untuk melihat lokasi yang dibagikan pengguna. Begitu juga dengan Facebook, tidak melakukan itu," kata Will Cathcart.(Tribunnews.com/RT/xna)