Hadapi Pandemi, Joe Biden Tingkatkan Tunjangan Pengangguran di AS, Apa Dampaknya Terhadap Rupiah?
Joe Biden mengeluarkan rincian paket stimulus yang dinamai Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dolar AS.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Hans Kwee menyatakan, sepekan lalu pelaku pasar menantikan detail paket stimulus fiskal dari Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden.
Joe Biden akhirnya mengeluarkan rincian paket stimulus yang dinamai Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dolar AS.
"Stimulus dirancang untuk mendukung rumah tangga dan bisnis menghadapi dampak pandemi Covid-19," ujarnya, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: Rupiah Menguat ke Rp 14.040 per Dolar AS Jumat, 15 Januari 2021, Berikut Kurs di 5 Bank
Paket tersebut mencakup tambahan pembayaran langsung senilai 1.400 dolar AS atau sekira Rp 19,6 juta (kurs Rp 14 ribu per dolar AS).
"Selain itu, memberi kepada individual yang membutuhkan dan meningkatkan tunjangan pengangguran per pekan menjadi 400 dolar AS (sekira Rp 5,6 juta) sampai bulan September (2021)" kata Hans.
Menurut dia, besarnya stimulus yang akan disusul dengan paket lainnya berpotensi menaikan yield obligasi pemerintah AS dan akhirnya dapat menaikan permintaan dolar AS.
"Sehingga, ini menimbulkan tekanan pada nilai tukar rupiah," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.