Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FBI Periksa Pasukan Penjaga Keamanan untuk Antisipasi Ancaman Jelang Pelantikan Joe Biden

FBI diminta melakukan pemeriksaan terhadap 25 ribu pasukan Garda Nasional yang diterjunkan dalam mengamankan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in FBI Periksa Pasukan Penjaga Keamanan untuk Antisipasi Ancaman Jelang Pelantikan Joe Biden
AP
Pasukan Garda Nasional AS bersiaga di sekitar Capitol Hill jelang pelantikan Joe Biden. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintah federal sedang meminta Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan pemeriksaan terhadap 25 ribu pasukan Garda Nasional yang diterjunkan dalam mengamankan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Hal ini dilakukan menyusul kekhawatiran meningkatnya ancaman dari dalam jajaran keamanan yang menjaga pelantikan.

Tindakan pencegahan ekstra itu muncul setelah sejumlah perusuh dari pendukung Donald Trump yang terlibat dalam penyeberbuan gedung Capitol AS pada 6 Januari nlalu ternyata memiliki hubungan dengan militer, di dalam angkatan darat.

Baca juga: Pejabat Keamanan Amerika Peringatkan Adanya Ancaman Serangan dari Dalam saat Pelantikan Joe Biden

Kepada Washington Post, Senin (18/1/2021), seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan namanya disebut, mengatakan Angkatan Darat bekerja sama dengan FBI untuk memeriksa semua aparat keamanan yang menjaga pengamanan selama pelantikan.

“Angkatan Darat menyadari akan ancaman tetapi tidak mengumpulkan intelijen domestik itu sendiri,” kata pejabat itu.

Tidak jelas seberapa luas pemeriksaan FBI terhadap personel militer.

Baca juga: Joe Biden Tunggu Rekomendasi Penasehat Intelijen untuk Berbagi Informasi Rahasia dengan Trump

BERITA REKOMENDASI

Pemeriksaaan datang ketika ribuan pasukan berseragam ‘kamuflase’ berpatroli di jalan-jalan ibukota negara, yang telah berubah menjadi benteng keamanan dan pagar menjelang pelantikan. Banyak penjaga bersenjata.

Mayjen William J Walker, komandan Garda Nasional DC mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Defense One bahwa pemeriksaaan ini sudah dilakukan militer AS terhadap anggotanya selama ini untuk memastikan tidak adanya personil yang terkoneksi dengan jaringan eksrimis.

"Untuk penyebaran ini semua orang dilakukan pemeriksaan tambahan, tetapi itu lebih merupakan jaminan, karena kami melakukan semua yang dapat kami lakukan [untuk] mengenal personil kami, tentara dan petugas udara kami," kata Walker.

Baca juga: Masalah Keamanan, Latihan Pelantikan Joe Biden Ditunda

Sekretaris Angkatan Darat Ryan D McCarthy, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP) bahwa sejauh ini proses pemeriksaan belum menandai adanya masalah dengan pasukan yang datang untuk membantu menjaga pelantikan Presiden terpilih.

"Kami terus melalui proses, dan mengambil pandangan kedua, ketiga melihat setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy kepada AP.


Ia melaporkan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan oleh FBI dan dijadwalkan selesai sebelum Hari Pelantikan pada Rabu (20/1/2021).

McCarthy mengatakan kepada AP bahwa dia telah mengatakan kepada komandan untuk mengawasi setiap masalah dalam unit mereka.

Pemeriksaan ekstra menunjukkan tingkat kekhawatiran tinggi pejabat AS menuju pelantikan presiden.

Presiden Trump akan menjadi presiden pertama yang lengser sejak 1869 melewatkan pelantikan penggantinya. Artinya Trump tidak akan menghadiri acara pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Darat mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Secret Service atau pasukan pengamanan presidenn AS untuk menentukan anggota militer mana yang akan diterjunkan dalam pelantikan, setelah melalui pemeriksaan latar belakang tambahan. (Washington Post/AP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas