Donald Trump Lambaikan Tangan Tinggalkan Gedung Putih untuk Terakhir Kalinya sebagai Presiden
Donald Trump meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya sebagai presiden pada Rabu (20/1/2021) sekitar jam 8 pagi waktu setempat.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya sebagai presiden pada Rabu (20/1/2021) sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Dari Gedung Putih, ia dan Melania Trump lalu terbang menaiki Marine One menuju Joint Base Andrews di Maryland di mana ia akan menyampaikan upacara "pelepasan."
Sebelum melambaikan tangan meninggalkan Gedung Putih, Donald Trump berhenti sejenak dan berbicara kepada wartawan.
Trump menyebut telah menyelesaikan banyak hal dan ia serta istrinya mencintai warga Amerika.
Donald Trump tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden yang akan digelar beberapa jam kemudian.
Setelah upacara pelepasannya di pangkalan militer, Trump akan terbang ke Florida di kediamannya di Mar-a-Lago.
Baca juga: Live Streaming Pelantikan Presiden-Wakil Presiden AS Joe Biden-Kamala Harris, Mulai Jam 22.00 WIB
Pidato Perpisahan Trump di Joint Base Andrews
Setibanya Donald Trump di Joint Base Andrews, ia mengundang ibu negara demisioner, Melania Trump untuk mengucapkan beberapa patah kata.
Trump kemudian mencatat serangkaian pencapaian yang ia klaim dalam pemerintahannya, termasuk menciptakan Angkatan Luar Angkasa AS, pemotongan pajak, dan dia mengulangi bahwa dia membangun ekonomi terbesar yang pernah ada di AS.
"Semuanya rumit, berhati-hati lah," katanya.
Donald Trump menggambarkan pengembangan vaksin virus corona dalam sembilan bulan ini sebagai "keajaiban medis", meski sebenarnya AS bukan satu-satunya negara yang membantu pengembangan vaksin dalam waktu sesingkat itu.
Trump mengatakan pemerintahannya telah 'membiarkan semuanya di lapangan', dan tidak akan mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka harusnya bisa bekerja lebih keras.
Ia lalu mengakhiri pidatonya dengan mengatakan "Anda adalah orang-orang yang luar biasa dan ini adalah negara yang hebat dan merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk menjadi presiden Anda."
Sementara itu kerumunan meneriakkan "Terima kasih Trump."