Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER INTERNASIONAL: Donald Trump Dikabarkan Marah Besar | Trump-Melania Hina Joe Biden dan Istri

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari Donald Trump yang dikabarkan marah besar hingga Trump-Melania dianggap hina Biden-istr

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in POPULER INTERNASIONAL: Donald Trump Dikabarkan Marah Besar | Trump-Melania Hina Joe Biden dan Istri
Sky News
Donald Trump dan Melania Trump. Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari Donald Trump yang dikabarkan marah besar hingga Trump-Melania dianggap hina Biden dan istri. 

Kegagalan aparat keamanan mencegah hari paling buruk dalam sejarah Amerika, diyakini bersifat sistemik dan secara kuat dipengaruhi pertimbangan politik.

The Washington Post membuat laporan panjang, Selasa (19/1/2021), dan menemukan bahwa Kepala Kepolisian Capitol, Steven Sund, sudah memperingatkan bahaya yang akan datang.

Ia lalu menyarankan Kepala Keamanan DPR AS, Paul Irving, agar mengaktifkan Garda Nasional dua hari sebelum 6 Januari 2021, tepat pada hari pengesahan hasil electoral vote Pemilu AS.  

Namun, Paul Irving menolak keras.

“Ada kenyataan di sana, para pemimpin DPR dan Senat tidak ingin militer berada di sana,” kata Bill Pickle.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Gedung Putih Siapkan Seremoni Perpisahan untuk Trump, Tak Ada Penghormatan Ala Militer

Baca juga: Mike Pence Puji Donald Trump Selama Berkuasa Tak Seret AS ke Medan Perang Baru

3. Norwegia Evaluasi Penyuntikan Vaksin Pfizer untuk Kelompok Rentan

Pekerja medis Michelle Chester menunjukkan vaksin penyakit virus korona Pfizer (Covid-19) sebelum memberikannya kepada perawat Sandra Lindsay, yang termasuk di antara yang pertama menerimanya, dan yang akan menerima dosis kedua di Long Island Jewish Medical Center di daerah Queens Kota New York, pada 4 Januari 2021.
Pekerja medis Michelle Chester menunjukkan vaksin penyakit virus korona Pfizer (Covid-19) sebelum memberikannya kepada perawat Sandra Lindsay, yang termasuk di antara yang pertama menerimanya, dan yang akan menerima dosis kedua di Long Island Jewish Medical Center di daerah Queens Kota New York, pada 4 Januari 2021. (SHANNON STAPLETON/POOL/AFP)
Berita Rekomendasi

Norwegia mengubah panduan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech untuk pengecualian terhadap mereka yang rentan dan sakit parah, menyusul laporan kematian setelah suntikan vaksin diberikan.

"Otoritas Kesehatan Norwegia telah mengubah (rekomendasi mereka) sehubungan dengan vaksinasi terhadap mereka yang mengidap penyakit parah (skala Kelemahan Klinis 8 atau lebih tinggi)," ujar BioNTech dalam keterangannya seperti dilansir Reuters, Selasa (19/1/2021).

Badan Obat-obatan Norwegia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah pada hari Jumat pekan lalu dan diperbarui pada Senin (18/1/2021), bahwa perlu evaluasi penyuntikan terhadap mereka yang rentan dan sakit parah.

Pada 14 Januari lalu, dilaporkan sebanyak 23 orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Pfizer.

"Evaluasi harus dilakukan untuk setiap individu pasien tentang apakah manfaat vaksinasi melebihi risiko efek samping pada akhirnya," kata agensi Norwegia.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Pemerintah Masih Menimbang, Belum Ada Keputusan Final Soal Pembelian Vaksin Pfizer-Biotech

Baca juga: Jubir Bio Farma : Rencana Pembelian Vaksin Pfizer Belum Final

4. Trump-Melania Hina Joe Biden dan Istri

Presiden AS Donald Trump saat bersama Ibu Negara Melania Trump dalam acara Thanksgiving di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020. Cuitan terbaru Trump di Twitter mengungkap penolakannya meninggalkan Gedung Putih bila Presiden terpilih Joe Biden tidak bisa membuktikan bahwa 80 juta suaranya bukan dari hasil kecurangan.
Presiden AS Donald Trump saat bersama Ibu Negara Melania Trump dalam acara Thanksgiving di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020. Cuitan terbaru Trump di Twitter mengungkap penolakannya meninggalkan Gedung Putih bila Presiden terpilih Joe Biden tidak bisa membuktikan bahwa 80 juta suaranya bukan dari hasil kecurangan. (MANDEL NGAN / AFP)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas