Penulis Buku Klaim Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditembak Tak Sengaja oleh Rudal Militer
Malaysia Airlines MH370 mungkin jatuh ditembak oleh rudal militer, ungkap klaim dalam buku berjudul Disappearing Act: The Impossible Case Of MH370
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
De Changy mengatakan kepada The Sun: "Sistem senjata laser baru sedang diuji pada saat itu."
"Penembakan itu bisa menjadi kesalahan atau upaya terakhir untuk menghentikan kargo khusus pesawat jatuh ke tangan yang salah."
Baca juga: Misteri Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Isu Pilot Bunuh Diri Sampai Jatuh di Selat Malaka
Baca juga: Pesawat Malaysian Airlines MH370 yang Hilang 2014 Lalu Diduga Jatuh Karena Pilot Bunuh Diri
Teori De Changy merujuk ke bencana sekitar pukul 2.45 pagi di Vietnam utara.
Sumber intelijen mengatakan kepadanya bahwa dua pesawat radar AS melakukan kontak dengan MH370 antara pukul 1.21 hingga 2.25 pagi.
Pesawat ketiga dilaporkan melakukan kontak pada pukul 1.30 pagi.
Kemudian awak MH370 berbicara dengan pengawas lalu lintas udara Kota Ho Chi Minh, Vietnam pada pukul 2.37 pagi untuk mengumumkan bahwa pesawat tersebut akan mendarat.
Pesan mayday yang mengatakan mereka perlu melakukan pendaratan darurat dikeluarkan tak lama setelah itu, kata buku itu.
Penulis juga berbicara dengan Peter Chong, seorang teman pilot penerbangan MH370, yang berada dalam penerbangan Malaysian Airline di atas Teluk Thailand beberapa hari setelah kecelakaan itu.
Dia mengklaim kru menyuruhnya untuk melihat reruntuhan "di sebelah kiri" di mana dia melihat "area operasi pencarian" sedang berlangsung.
Pesawat Malaysian Airlines MH370 yang Hilang 2014 Lalu Diduga Jatuh Karena Pilot Bunuh Diri
Diberitakan Tribunnews Februari 2020 lalu, Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, Rabu (19/2/2020), Malaysia tidak pernah mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat Malaysian Airlines dengan nomor penerbangan MH370 sengaja telah dijatuhkan oleh pilotnya sendiri.
Pesawat MH370 rute Kuala Lumpur - Beijing, membawa 239 penumpang dan dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 hingga saat ini.