Pulang Kampung, Trump Disambut Spanduk Bertulis Presiden Terburuk yang Pernah Ada
Nasib pilu dialami mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru turun dari kursi kepresidenannya pada 20 Januari 2021 silam.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Para tetangga berpendapat bahwa Trump tidak punya hak hukum untuk tinggal secara permanen di Mar-a-Lago.
Ini karena dia telah menandatangani perjanjian pada 1993 tentang mengubah kediaman pribadi sebagai klub.
"Donald Trump memiliki sejarah perselisihan dengan kota Palm Beach dan ini tidak berbeda," kata Dave Aronberg, pengacara negara bagian Palm Beach kepada The Guardian setelah pelantikan, dikutip dari Independent.
"Jadi ini bukanlah hal baru, ini hanya babak terbaru dari kisah yang sedang berlangsung antara Trump dan kota Palm Beach."
"Kontrak bisa melarang dia tinggal di Mar-a-Lago, tapi saya pikir perselisihan itu akan berakhir dengan penyelesaian seperti yang umumnya terjadi."
Baca juga: Biden Pesimistis 17 Senator Partai Republik akan Memilih untuk Memakzulkan Trump
Baca juga: Donald Trump Tak Lagi Berkuasa, Turki-Saudi Segera Mesra Kembali
Meski dapat sambutan negatif, masih banyak juga warga Palm Beach yang bahagia melihat Trump kembali ke resornya.
Dikutip dari Metro UK, sejumlah pendukung Trump terlihat berbaris di jalanan saat mantan presiden sampai di sana.
Mereka menari dan bersorak sembari mengibarkan bendera dan kaos bertuliskan 'Trump'.
Ada juga tulisan-tulisan seperti 'F*k Biden', serta yang menyatakan 'Trump 2024'.
Belum diketahui apakah Trump berniat mencalonkan diri pada Pemilu 2024, atau apakah dia akan diizinkan.
Donald Trump Membuka 'Kantor Mantan Presiden'
Diberitakan sebelumnya, Trump dikabarkan telah membuka kantor di Florida pada Senin (25/1/2021) kemarin.
Dikutip dari Channel News Asia, kantor tersebut akan digunakannya untuk menjalankan tugasnya sebagai mantan presiden AS serta melanjutkan agenda pemerintahannya.
"Kantor akan bertanggungjawab untuk mengelola korespondensi, pernyataan publik, penampilan, dan kegiatan resmi Presiden Trump untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat."