Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Patrick Leahy, Senator yang akan Pimpin Sidang Pemakzulan Donald Trump Dilarikan ke Rumah Sakit

Senator berusia 80 tahun yang memimpin persidangan pemakzulan Donald Trump dilarikan ke rumah sakit pada hari Selasa (26/1/2021)

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Patrick Leahy, Senator yang akan Pimpin Sidang Pemakzulan Donald Trump Dilarikan ke Rumah Sakit
Carolyn Kaster / POOL / AFP
Senator Patrick Leahy, D-VT, berbicara pada awal sidang pengawasan Komite Kehakiman Senat di Capitol Hill di Washington, DC pada tanggal 5 Agustus 2020, untuk memeriksa penyelidikan Crossfire Hurricane. 

TRIBUNNEWS.COM - Senator berusia 80 tahun yang memimpin persidangan pemakzulan Donald Trump dilarikan ke rumah sakit pada hari Selasa (26/1/2021) setelah dirinya terdengar parau dan tidak sehat saat bersumpah di anggota parlemen sebagai juri.

AFP mengabarkan, Patrick Leahy, yang terpilih pada tahun 1974, memimpin persidangan karena ia adalah senator senior partai dengan mayoritas di Senat, yang saat ini adalah Demokrat.

"Malam ini, Senator Leahy berada di kantor Capitol dan merasa tidak enak badan," kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan.

"Karena sangat berhati-hati, dokternya merekomendasikan agar dia dibawa ke rumah sakit setempat untuk diperiksa."

Baca juga: DPR Amerika Serikat Serahkan Pasal Pemakzulan ke Senat untuk Sidang Kedua Donald Trump

Baca juga: Pulang Kampung, Trump Disambut Spanduk Bertulis Presiden Terburuk yang Pernah Ada

Senat Patrick Leahy, (D-Vt) di Rotunda Capitol menunggu pasal pemakzulan terhadap mantan Presiden Donald Trump, di Washington, DC, 25 Januari 2021
Senat Patrick Leahy, (D-Vt) di Rotunda Capitol menunggu pasal pemakzulan terhadap mantan Presiden Donald Trump, di Washington, DC, 25 Januari 2021 (J. Scott Applewhite / POOL / AFP)

Semua 100 senator Amerika Serikat akan menjadi juri dalam persidangan di mana mantan presiden Trump dituduh "menghasut pendukungnya untuk menyerang" Capitol pada 6 Januari lalu.

Sidang akan dibuka pada 9 Februari.

Demokrat diperkirakan akan berjuang untuk membujuk 17 senator Republik - jumlah yang dibutuhkan untuk dua pertiga mayoritas yang diperlukan - untuk memilih untuk menghukum Trump.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, DPR Amerika Serikat baru saja menyerahkan pasal pemakzulan mantan presiden Donald Trump kepada Senat Selasa (26/1/2021) pagi atau Senin malam waktu setempat.

Penyerahan itu menjadi tanda dimulainya hitung mundur persidangan pemazulan yang juga merupakan "penentuan nasib" hubungan Donald Trump dan Partai Republik untuk ke depannya.

Dibutuhkan dua per tiga suara di Senat (67 suara) untuk bisa menjatuhkan hukuman kepada Trump.

Artinya, dengan komposisi Senat saat ini, yaitu 50 Demokrat dan 50 Republik (dengan asumsi semua Demokrat menyetujui pemakzulan), dibutuhkan 17 orang Republik yang mendukung keputusan untuk memakzulkan Donald Trump.

Seperti yang dilansir The Wall Street Jounal, para manajer pemakzulan DPR, yang akan bertindak sebagai jaksa dalam persidangan pemakzulan kedua Trump, terlihat berjalan melalui Capitol untuk menyampaikan pasal pemakzulan, yang menuduh Trump menghasut massa untuk menyerbu Capitol AS pada 6 Januari lalu.

Baca juga: Senator Partai Republik: Sidang Pemakzulan Kedua Trump Dapat Picu Lebih Banyak Pemakzulan

Baca juga: Upaya Pemakzulan Donald Trump Jalan Terus Meski Sudah Lengser

Panitera DPR Cheryl Johnson (kiri) bersama dengan Polisi Pengadilan DPR Tim Blodgett berjalan melalui koridor Ohio Clock Capitol saat mereka memimpin manajer pemakzulan Demokrat untuk menyampaikan artikel pemakzulan Donald Trump pada 25 Januari 2021 di Washington, DC.
Panitera DPR Cheryl Johnson (kiri) bersama dengan Polisi Pengadilan DPR Tim Blodgett berjalan melalui koridor Ohio Clock Capitol saat mereka memimpin manajer pemakzulan Demokrat untuk menyampaikan artikel pemakzulan Donald Trump pada 25 Januari 2021 di Washington, DC. (Melina Mara / POOL / AFP)

"Hanya ada satu pertanyaan yang dipertaruhkan, hanya satu pertanyaan, yang harus dijawab senator dari kedua belah pihak di hadapan Tuhan dan hati nurani mereka sendiri," kata Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer (D., N.Y) di lantai Senat.

"Apakah mantan Presiden Trump bersalah karena menghasut pemberontakan melawan Amerika Serikat?"

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas