POPULER Internasional: PM Inggris Diminta Mengundurkan Diri | China Kirim Jet Tempur ke Taiwan
Pembawa acara Good Morning Britain, Piers Morgan menyerukan agar Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengundurkan diri dari jabatannya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
2. Korea Utara Dilaporkan Mengembangkan Vaksin Menggunakan Data yang Diretas dari Ilmuwan Luar Negeri
Korea Utara dikabarkan sedang mengembangkan vaksin Covid-19 dengan menggunakan data yang mereka retas dari ilmuwan luar negeri.
Negara itu dikatakan telah membentuk "organisasi peretas" untuk mendapatkan informasi kunci mengenai pandemi dari negara lain, klaim Daily NK.
Sebuah sumber mengatakan kepada Daily NK, penelitian yang dilakukan oleh unit teknologi dapat digunakan untuk membuat vaksin bagi warga Korea Utara, meskipun ada klaim bahwa tidak ada satu pun kasus Covid-19 di sana.
Partai yang berkuasa telah membentuk tim spesialis bernama Bureau 325 yang ditujukan untuk meretas data virus tersebut.
Sumber itu juga mengatakan bahwa uji coba vaksin Tahap I dan Tahap II telah selesai.
Sementara uji coba Tahap III skala besar sekarang sedang berlangsung.
Tes sedang dilakukan pada para pasien di Korea Utara yang menunjukkan gejala serupa dengan orang yang menderita virus corona.
Baca juga: Korea Utara Gelar Parade Rudal Balistik Baru, Tandai Berakhirnya Kongres Partai Buruh
Baca juga: Tanya Jawab seputar Vaksin Covid-19 dengan Analis: dari Keamanan hingga Mitos
Klaim peretasan pertama kali muncul di Barat tahun lalu sebelum salah satu vaksin yang saat ini digunakan di Eropa dan AS disetujui, lapor MailOnline.
Kelompok peretas dilaporkan mengatur untuk mengakses laporan informasi Covid yang ditemukan kepada Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un.
3. Iran Tolak Ancaman Aksi Militer Israel dan Sebut Pemerintahan Biden Independen
Kepala Staf Presiden Iran Hassan Rouhani, Mahmoud Vaezi menyebut pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden independen dan tak akan mengikuti permintaan Israel seperti pemerintahan AS sebelumnya.
Mengutip Al Jazeera, pernyataan ini dikeluarkan pihak Iran setelah Israel mengumumkan akan merevisi serangan terhadap Iran.